Terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya Reuni Patbhe-1979 tahun 2009, terima kasih pula kepada teman-teman yang belum berkesempatan datang atas do'a kalian sehingga acara dapat berjalan dengan lancarBlog ini dimaksudkan sebagai sarana untuk "ngumpulne balung pisah" diantara alumni SMA 4Bhe Yogyakarta yang masuk tahun 1976 dan atau yang lulus tahun 1979

Kamis, Oktober 09, 2008

Reuni Perdana (5)


Ada teman kita yang sangat bersemangat sekali ikut reuni, yaitu Unggul Santosa Koediono, rumahnya di Kotabaru, pinter nyanyi keroncong. Saya katakan sangat bersemangat indikasinya adalah dari jumlah email-nya di milis yang mungkin paling buanyaaakkk dalam rangka merespon reuni ini dengan sangat antusias. Sayang sekali beliau sedang melakukan business trip ke Singapore dan Kualalumpur sehingga nggak bisa datang.

Berikut lanjutan reportase Dyah Probowati......

Setelah obral bingkisan atau doorprice, acara dilanjutkan dengan nyanyi-menyanyi. Biduanita kita tempo dulu jaman SMA menyanyi dengan suara yang masih sangat merdu dan ternyata memang tidak hanya ”piawai” bermain keyboard aja ... siapa dia ... semua orang juga sudah kenal .. siapa lagi kalau bukan Elza Ismail. Ketua Panitiapun juga tidak mau kalah untuk unjuk kebolehan menyanyi ... dengan gaya agak ke”Elvis Presley”2an Rio membawakan lagunya orang ’bule” .. wah, pokoknya seru tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan yang makin bergelora .... (kapan ya diadakan patbhe’79 Ideot ... eh keliru .. patbhe’79 Idol maksudnya ??!!!) ...

Acara tidak sampai disitu saja, acara yang ini kayaknya yang ditunggu-tunggu banyak orang ... apaan tuch .... ooooh ternyata dangdutan.
Dengan lagu ”Terajana”nya Haji Rhoma Irama yang dinyanyikan 2 MC cantik, ternyata banyak juga yang langsung meninggalkan kursi untuk bergabung menggoyang panggung .. Mulai dari alumni sampai guru-gurupun darahnya semakin menghangat bahkan memanas .. keringat mulai pada bercucuran, inipun tidak menjadi halangan untuk tetap bergoyang mulai dari menari dangdut yang seperti ular kepanasan, cha-cha dut sampai yang hanya tepuk-tepuk tangan. Sebetulnya semua ingin ikut berdangdut ria, tetapi berhubung panggung yang sempit banyak juga yang hanya menonton dari kursi masing-masing tetapi tangan dan kakipun tetap ikut bergoyang menyesuaikan irama musik dangdut. Lucy, Susi, Yuni, Anna, Elza, Pak Prabowo, pak Yatno, Pak Fikri, Eddy Susilo, Barjono ... dll, wah susah mengingatnya lagi .. pokoknya lebih banyak lagi yang ikut bergoyang dangdut, kecuali nanti kalo film dan foto dokumentasinya sudah jadi, baru bisa dilihat siapa-siapa yang berdangdutnya yang mulai dari yang ”kalem”, yang ”1/2 hot” , yang ”hot” sampai yang ”hot sekali” .... (kapan-kapan kalo ada acara lagi, panggung sempit harus menjadi perhatian panitia nich .. karena walau para alumni banyak yang berwajah ”rock” tetapi ternyata mentalnya tetap ”dangdut” .. he..he ..jangan marah yaaa ... itu musik kita koq .. daripada selak di ”paten”kan oleh orang lain).

Dari acara “berdangdut ria” , ada alumni yang tidak kalah senangnya, walaupun dia tidak ikut ”berdangdut ria” tetapi lari kesana-kemari, agak membungkuk, ”jinjit” dll ..bergaya bak ”fotographer profesional” adalah adikku tersayang Wuriyanto Marso .. (sayang ya Wur, papi mami & kakak kita ga ada ..si”papi” jauh di negeri orang, ga mau komentar juga di sini .. si ”mami” berlebaran di pulau seberang dan si”kakak” mudik terima lamaran ... ooh nasib) . ... Untuk mengingat Wuriyanto Marso dia kecil, badan sekarang agak gendut dikit (maklum .. orang pajak .. kalau gak gendut ..”apa kata dunia!!!” ), wajah selalu tersenyum dan senyumnya manis sekali semanis orangnya yang hitam manis (.. tapi kalau manisnya hilang .. tinggal hitamnya, gimana ya Wur ?? .. Jelek ’kali ya ..he..he..)

Acara Penayangan Foto Kuno, juga tidak kalah menariknya ... wajah-wajah ”ndiwek” (pinjem istilahnya pelawak Asmuni srimulat) muncul satu persatu dalam bentuk potongan wajah : Ari Gunawan, Jarot, Eko Nur Asmoro, Doddy Widyananda, Ary Subyaktiarto, Isnawan, Priyo Tamtomo, Oso’, Zulfikar, Yuni Pri, Nur Subiyanto, Kananto, Ita Prima, Decky (namanya?), Indri, Retno, Wiwiek Widanayati, Susi, Nining, Dany Farlas, Dwi Astuti, Sentot, Rachman, Lucy, Tiwi, Yuni, Tony Rifiyanto, Retno Bendi, Rio, Hartoko ...( wealah, Dyah koq ga ada yaaa .... tidak berwajah ”ndiwek” sajak-e ..he..he.. ngalem awake dewe, soale ga ada yang ngalem). Kemudian fotofoto bersama al. Foto Upacara pake pakaian coklat-coklat, Lomba Paduan suara, kartinian, foto perspisahan dan foto lomba folksong antar kelas. Dengan iringan lagu ”nostalgia SMA”nya Paramitha Rusady menambah suasana berubah betul-betul menjadi seperti tahun tujuh-puluhan. Kemudian dilanjutkan klip kondisi Jogjakarta, mulai dari stasiun Tugu, Tugu, SMA 4 Bhe ( .. yang sekarang jadi SMA N 3) di Kridosono, sepanjang malioboro dan Gunung Merapi dengan iringan lagu ”Jogjakarta”nya KLA Project. ..... Wah, betul-betul kita merasa dibawa kembali ke jaman waktu masih remaja masih sekolah di SMA. Seperti syar lagu ”Nostalgia SMA”nya Paramitha Rusady, dibawah :

NOSTALGIA SMA

Kau bercanda lucunya ..
yang lainpun tertawa
Seakan saja cerita dan canda kita tiada habisnya ..

Ada yang saling cinta ..
bermesra di sekolah
Slalu berdua berjalan di sela-sela rumput sekolah kita..

Oh indahnya ..

Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria masa paling indah

Nostalgia SMA kita
Tak kan hilang begitu saja
Walau kini kita berddua menyusuri cinta ...

(lagu ini dapat didownload lewat Youtube)

Semua ini adalah karya Yogi, putra ke 2 dari pasangan Yuni dengan Teguh Widodo, yang pada waktu acara syawalan dan reuni dia paling sibuk nenteng Handycam untuk mengabadikan sepak terjang dari rekan-rekan 4Bhe-79. Anaknya cakep berkulit kuning, imut-imut, kuliah di Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta tingkat akhir … nah siapa yang berminat mau menjadikan menantu … silahkan hubungi sendiri ibu Yuni …

Eh ya, ada yang kelupaan, …. setelah membaca teks lagu nostalgia SMA, ternyata memang kata-kata tersebut cocok sekali karena dari angkatan kita aja sudah menghasilkan 3 pasang yang telah berikrar menjadi suami istri. ….
Tapi sayang, satu diantaranya sudah dipanggil Allah SWT yaitu teman kita Teguh Widodo, kita semua ikut prihatin.. berita itu begitu mengejutkan kita semua .. bagai halilintar di tengah hari yang terik,..... tetapi semua kehendak Allah SWT, dan ...
Segala kehendakNya adalah adil dan baik, hanya kita tidak mengerti akan rahasia yang tersembunyi dibalik peristiwa itu. Percayalah Kepada Allah SWT, serahkanlah segalanya kepada Allah SWT, .. segala kedukaan yang tampak ini adalah mimpi belaka seperti gelembung-gelembung sabun yang setiap saat akan meletus dan lenyap. (diambil dari catatan Bapak Soebiman).

Teman-teman yang sudah mendahului kita menghadap Sang Pencipta adalah Achmad, Paulus dan Arsena (Achpasena) yang meninggal waktu naik gunung, Mujiharto, Zulfikar, Bambang Sugeng dan Teguh Widodo, .. marilah kita mengheningkan cipta sejenak dan kita do’akan bersama semoga mereka Chusnul Chotimah dan mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT serta bagi yang ditinggalkan dapat tabah dan tawakal. Amin.

bersambung …………………………………………

Tidak ada komentar: