Terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya Reuni Patbhe-1979 tahun 2009, terima kasih pula kepada teman-teman yang belum berkesempatan datang atas do'a kalian sehingga acara dapat berjalan dengan lancarBlog ini dimaksudkan sebagai sarana untuk "ngumpulne balung pisah" diantara alumni SMA 4Bhe Yogyakarta yang masuk tahun 1976 dan atau yang lulus tahun 1979

Minggu, Oktober 19, 2008

Pertemuan Hanamasa, 15 Oktober 2008 (bagian 1)

(Andi Zaenal, Wiratno, Osso', Yuni, Barjono, Basuki, Abdurrahman, Kananto/jongkok)
Pertemuan ini diawali dengan rencana kedatangan Yuni untuk suatu urusan dinas di Kota Jakarta tanggal 15 Oktober 2008. Tapi, bukan namanya Yuni kalau tidak bisa memanfaatkan acara dinasnya di Jakarta. Acara dinas Yuni tersebut akhirnya di-tunggangi/diboncengi dengan acara lain, yaitu mau menyerahkan seonggok dokumentasi reuni kepada Lurah Jakarta bernama Barjono (kapan yo diangkat jadi lurah sama Gubernur Fauzi Bowo...?), untuk di-upload di blog ini maupun di milis seperti yang sekarang sudah bisa dinikmati semua rekan-rekan di manapun berada.
-----
Beberapa hari sebelum pertemuan, Yuni menghubungi Barjono kalau mau ada acara dinas di Jakarta. Ya sudah....!! bak gayung bersambut mereka sepakat untuk bikin acara di Jakarta. Dengan model komunikasi jaman dulu yang bernama "gethok tular", akhirnya teman-teman yang berdomisili di Jakarta (tentunya yang tahu nomer hp-nya) dihubungi satu-per-satu. Terkumpullah nama-nama beken di Jakarta, Basuki (sang Dirjen yang terkenal sekali ketika dulu di SMA 4Bhe menganut aliran "ONE BOOK, ONE SHOE, ONE CLOTH",...he..he....., nyuwun sewu nggih pak Dirjen..!!, beliau mau datang setelah selesai rapat penting di kantornya, ...emangnya ada ya rapat yang nggak penting..??), Agus "Christian" Sugiono (kegantengannya sekarang ditiru sama artis Christian Sugiono, dia sekarang menjadi boss pemasaran di salah satu perusahaan jasa konstruksi nasional), Kananto (kalau Brazil punya Ronaldo yang bergelar "The Phenomenon", barangkali Kananto "The Phenomenon"-nya IPA ya... ?, beliau jadi dosen di sebuah PTS), Abdurrahman (kalau lupa dengan beliau, ... barangkali ingat dengan panggilan "kecil"-nya ketika di SMA, yaitu "Onta", ... beliau punya hidung yang paling mancung di SMA 4Bhe) dan Prima Evita (dokter kecil yang dulu salah satu anggota 'geng motor' INTIYUCYTA..., mantan boss di sebuah RS di Jakarta).Berita rencana pertemuan yang diekspose di milis akhirnya "bocor" juga ke teman-teman lain. Menjelang hari H, ada kesediaan bergabung dari Unggul Santoso Koediono (panggilannya nge-"pop"-nya Osso', si ganteng yang pinter nyanyi keroncong, jaman dulu sama Bu Heru kalau bicara sudah cas-cis-cus pakai "coro" Inggris, sekarang jadi bussinesman yg sering kluyuran di negeri jiran dan sekitarnya), Wiratno (geologist satu ini dulu termasuk pendiam, tetapi sekarang sudah jadi boss tambang nikel di Maluku Utara sana...), Andi Zaenal (asli dari Makassar, ke-"katrok"-annya berbahasa Jawa sering dimanfaatkan rekan-rekannya yang usil dengan disuruh memperkenalkan dirinya sebagai "kulo segawon", tapi arsitek satu ini yang gelar akademiknya "kebak ngarep mburi" sekarang menjadi boss di Kementerian Perumahan Rakyat dan Indogreen Group).
-----
Beberapa hari menjelang hari H, Agus "Christian" Sugiono memberitahu Yuni kalau pada hari itu ada acara rapat mendadak di kantornya. Prima Evita juga begitu, ada acara ke luar kota. Kebetulan mereka berdua hari itu ulang tahun, jadi pas banget sama acara yang akan kita bikin. Tapi, ya sudahlah...., manusia hanya bisa merencanakan, Allah SWT yang menentukan. Yuni dan Barjono memutuskan "the show must go on" karena ada rasa kerinduan dengan rekan-rekan yang tidak sempat ikut reuni.
-----
Dengan pertimbangan lokasi "mangkalnya" Yuni di Jakarta (sekitar Jl.Pos Pengumben) dan kantornya Barjono (di daerah Cawang) maupun rumah Kananto daerah Rawamangun) yang lumayan berjauhan, akhirnya dipilih "meeting point"-nya di daerah Blok M, tepatnya RM Hanamasa di Jalan Mahakam, sebuah rumah makan gaya Jepang (Dyah Probowati pernah komentar mengenai Hanamasa, ....wong bahannya disuruh ngambil sendiri, ngrebus sendiri, bakar sendiri, kok mahal ya....??).
-----
Pada hari H dan mendekati jam J, teman-teman yang akan ketemu (Yuni, Barjono, Kananto, Abdurrahman, Basuki, Unggul Santosa/Osso', Wiratno dan Andi Zaenal) semakin berdebar-debar. Osso', Andi Zaenal dan Abdurrahman tidak ikut reuni, mereka juga sudah 30 tahun tidak pernah ketemu sama teman SMA-nya. Kami-kami ini janjian ketemuan di Hanamasa setelah maghrib.
-----
Yang pertama kali datang di Hanamasa adalah Yuni,...Yuni clingak clinguk belum ada teman yang datang, ..akhirnya diputuskan shalat Maghrib duluan. Sementara teman-teman masih "on the way" dan ada yang tersendat karena macet. Kananto ngampiri Barjono di daerah Cawang, kemudian ngampiri "Onta" di daerah Kemang. Di rumah "Onta", Kananto dan Barjono numpang shalat Maghrib, setelah shalat Maghrib masih coba menghubungi Eddy Nurcahyo untuk bergabung... tapi dia nggak bisa karena sedang dalam perjalanan ke rumah yg arahnya justru menjauhi "meeting point". Datang setelah Yuni adalah Osso', begitu landing di Cengkareng (dari negeri jiran) langsung menuju Hanamasa. Wuiiih...., kedatangan Osso' bikin heboh Yuni, mereka langsung "bertabrakan" dengan sengaja, maklum sudah 30 tahun ora ketemu. Kemudian muncul Basuki,....bapak Dirjen yang satu ini semakin semangat ikut ketemuan gara-gara dengar kalau "Onta" mau datang, sampai dibela-belain rapat dinasnya dipersingkat supaya segera bisa ketemu Abdurrahman alias "Onta". Tidak berapa lama setelah Basuki, muncul Andi Zaenal. Berikutnya muncul Barjono, Kananto dan Onta, .......bagaikan bumi bergetar, kami semua berpelukan,....haru bercampur sueneeengng banget..!!!!. Tidak sadar bahwa kami menjadi perhatian orang-orang karena hebohnya, ....tahu sendiri kalau Kananto suaranya menggelegar, yang lain juga sama saja "kemrecek" kayak burung kutilang karena sudah 30 tahun nggak ketemu. Berikutnya datanglah Wiratno, ...sehingga genaplah kami 8 orang.
-----
Karena merasa tidak enak dengan tamu-tamu lain, kami pindah meja di lokasi yang agak "mojok" posisinya sehingga obrolan lebih gayeng tanpa banyak menganggu tamu lain. Selama proses pindah ke meja lain kami isi dengan obrolan ngalor-ngidul khas orang yang sudah puluhan tahun nggak ketemu. Pertanyaan-pertanyaan khas seperti, "anakmu piro, sekolah ning endi wae", "kerjomu ning endi","omahmu ning endi","selama iki ngilang ning endi wae","bisnismu opo wae", dll ('ndilalah'-nya tidak ada yang tanya "bojomu piro"),...sudah sangat akrab di mulut kita ketika bertemu dengan sahabat yang sudah lama berpisah.
-----
Sampai di meja baru yang posisinya "mojok", omongan ngalor-ngidul-ngetan-ngulon berlanjut...bahkan tampak lebih gayeng sampai-sampai tak satupun yang mulai untuk memilih bahan makanan, bikin Shabu-Shabu atau Yakiniku padahal kita sudah di kursi masing-masing. Hanya minuman saja yang sempat dipesan ke "geisha-geisha" lokal. Yuni melihat ada "kompor" listrik dan barang seperti "rice cooker" teronggok di atas meja "nggumun", "katrok" dan "ndeso"-ne kumat lagi. Begitu "alarm" di perut sudah bunyi, satu-per-satu pada ngambil makanan untuk dibakar atau direbus.
-----
Obrolan dilanjutkan....., Kananto, seperti sudah tahu semua....orangnya "braokan", dalam pertemuan ini seolah-olah dia menemukan kembali "jati diri" Kananto yang asli seperti 30 tahun yang lalu. Kenapa ...??, selama ini dia tidak menemukan orang-orang seperti teman-teman di SMA dulu yang bisa mengikuti alur polah tingkahe Kananto, baik ketika kuliah maupun kerja. Kananto sempat cerita kejadian di reuni ketika ketemu Basuki,...setelah kangen-kangenan ngobrol cas-cis-cus sama Basuki. Begitu Basuki mengeluarkan kartu nama,....Kananto bengong kayak "kethek ketulup"."Haaaahh..!!!,.....sampeyan saiki dadi Dirjen to...?".(Tidak ada yang kasih tahu Kananto sebelumnya mengenai karir Basuki). Cocok kalau Kananto dijuluki "the phenomenon" malam itu,...gaya bicaranya yg "gobras-gabrus",ceplas-ceplos, rada saru sethihik bikin Yuni "mesam-mesem", terutama cerita ketika camping dulu (di Sanden, kelas 1 kalau tidak salah)....Kananto katanya tidak "greng" sama sekali meskipun duduk ndempet Yuni,...Barjono nyletuk, "Memang bener Kananto nggak greng tapi glek...glek...glek...!!" (kayak komik-nya Djair saja), semuanya pada ketawa.
Bersambung.....!!!!

Tidak ada komentar: