Terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya Reuni Patbhe-1979 tahun 2009, terima kasih pula kepada teman-teman yang belum berkesempatan datang atas do'a kalian sehingga acara dapat berjalan dengan lancarBlog ini dimaksudkan sebagai sarana untuk "ngumpulne balung pisah" diantara alumni SMA 4Bhe Yogyakarta yang masuk tahun 1976 dan atau yang lulus tahun 1979

Sabtu, Oktober 03, 2009

Ketoprak Humor Patbhe-1979

Inilah sebagian episode Ketoprak Humor yang dimainkan oleh rekan-rekan patbhe-1979ers (yuni, dyah, elza, susi, fita, rio, iding, dany, agus, herwanto) pada Reuni Akbar 2009, dengan judul "Tumenggung Wiroguno Ngudoroso"........



Lagu mentok-mentok (klik "Play")







Upload Music

Minggu, September 27, 2009

Terima kasih untuk patbhe-1979ers

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kami atas nama panitia Reuni Akbar 2009 mengucapkan terima kasih kepada seluruh patbhe-1979ers yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya acara Reuni tersebut, baik yang berupa moril, materiil, support do'a dan sebagainya. Kepada teman-teman yang bisa hadir kami sampaikan apresiasi atas kedatangannya, kedatangan kalian telah mengisi jiwa kita semua dengan mutiara persahabatan sejati melalui silaturrahmi yang terjalin tiada henti. Kepada teman-teman yang belum berkesempatan hadir, kita harapkan semangat persahabatan dan silaturrahmi di antara patbhe-1979ers tetap terjalin dengan baik. Reuni 2009 kemarin hanyalah salah satu wahana bagi kita untuk lebih mengakrabkan persahabatan, masih banyak kesempatan di lain waktu.

Yang paling penting bagi kita adalah, sebagai warga patbhe-1979ers bertekad untuk bisa berbuat sesuatu dan memberikan arti bagi warga patbhe-1979 sendiri yang membutuhkan, mantan guru-guru kita, almamater kita dan masyarakat. Semoga niat yang ikhlas ini bisa terwujud atas dukungan semua patbhe-1979ers dan ridho Yang Maha Kuasa... Amin...

Bravo Patbhe-1979......

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Taqobalallahu minna wa minkum


Minggu, September 13, 2009

Sabtu, September 05, 2009

Sunnah Rasulullah SAW Menyambut Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan, bulan ibadah, bulan jihad dan dzikrullah, dan bulan yang paling banyak diturunkan rahmat, barakah, dan maghfirah Allah Swt. Oleh karena itu, setiap mukmin yang shalih mestilah merindukan dan mendambakan kehadiran bulan tersebut untuk mendapatkan cucuran rahmat Allah, maghfirah, dan barakahNya.

Mentaati Allah dalam segala perintah dan larangannya mestilah mengikuti sunnah Rasulullah Saw, karena sesungguhnya ketaatan kepada Rasulullah itu berarti ketaatan kepada Allah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala : “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” [QS. An Nisaa', 4: 80]
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah : “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” [QS. Ali Imran, 3: 31-32]

Dan dalam sebuah riwayat Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Semua ummatku akan masuk surga kecuali yang menolak. Ditanya: siapakah yang menolak ya Rasulullah? Jawab Nabi: Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang maksiat (menentang) berarti dia menolak.” [HR. Bukhari]
Dari Abu Hurairah Ra ia berkata, bahwasanya Rasulullah Saw telah bersabda : “Barangsiapa mentaati aku, maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa mendurhakai aku, maka sesungguhnya ia telah mendurhakai Allah.” [HR. Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah]
Dan orang-orang yang beramal tidak mengikuti sunnah Rasulullah saw maka amalnya tertolak. Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa mengerjakan satu amalan yang tidak ada perintah kami di dalamnya (atau yang tidak kami contohkan) maka amalan itu tertolak.“ [HR. Muslim]
Di antara Sunnah Nabi saw yang harus dicontohi adalah:
1) MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH
‘Aisyah Ra berkata : “Tidak pernah Rasulullah saw berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari puasanya dalam bulan Sya’ban, adakalanya sebulan penuh. Dan adakalanya hampir penuh hanya sedikit yang tidak puasa.” [HR. Bukhari Muslim]
Berkata ‘Aisyah Ra : “Tidak kelihatan oleh saya Rasulullah saw melakukan puasa dalam waktu sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan tidak satu bulanpun yang hari-harinya lebih banyak dipuasakan Nabi daripada bulan Sya’ban.” [HR. Bukhari Muslim]
Dari Usamah bin zaid Ra, katanya : “Tanya saya, Ya Rasulullah! Kelihatannya tidak satu bulanpun yang lebih banyak anda puasakan dari bulan Sya’ban ! Jawab Nabi: Bulan itu sering dilupakan orang karena letaknya antara rajab dan ramadhan, sedang pada bulan-bulan itulah diangkatnya amalan-amalan kepada Tuhan Rabbul ‘Alamin. Maka saya ingin amalan saya dibawa naik selagi saya dalam berpuasa”. [HR. Abu Daud & An-Nasa-I dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah]
Dari Abu Hurairah Ra, Nabi Saw bersabda : “Janganlah salah seorang dari kalian mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang memang berpuasa sebelumnya, maka hendaklah ia berpuasa hari itu.” [HR. Bukhari Muslim]
Dari Abu Hurairah Ra, Nabi Saw bersabda : “Jika Sya’ban tinggal setengahnya, maka janganlah berpuasa!” [HR. Turmudzi]
Ucapan Rasulullah Saw di akhir bulan Sya’ban : “Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, di mana Allah mewajibkan kamu berpuasa, di saat dibuka pintu-pintusyurga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syetan-syetan, dan di mana dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu malam. Maka barangsiapa yang tidak berhasil beroleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia mendapatkan itu buat selama-lamanya.” [HR. Ahmad, Nasai & Baihaqi]

Kesimpulan :
Dari hadits-hadits shahih di atas, maka sunnah Rasulullah saw berpuasa penuh di bulan sya’ban atau beberapa hari tidak berpuasa sebelum ramadhan. Dan Rasulullah saw tidak memerintahkan atau menganjurkan ummatnya supaya mengkhususkan berpuasa atau beribadah di malam nishfu Sya’ban. Berkata Ibnu Taimiyah rhm, “Berpegang teguh kepada sunnah adalah keselamatan, karena sunnah menurut Imam Malik bagaikan perahu nabi Nuh. Siapa yang menaikinya pasti selamat, siapa yangberpaling pasti tenggelam. Adapun bid’ah adalah segala yang tidak disyari’atkan dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahih sekalipun diucapkan dan diperbuat oleh seseorang, sesungguhnya hal tersebut bukanlah syari’at. Karena Allah dan Rasul-Nya tidak menintainya.” (Kitab Al-’Ubudiyah Ibnu Taimiyah)
Berkata Syeikh Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah, “Adapun berpuasa khusus pada Nishfu Sya’ban (pertenaghan bulan Sya’ban) karena menyangkanya ada kelebihannya dari hari-hari dan malam-malam yang lain maka tidak ada satu dalil pun yang sah dan shahih.” (Fiqh Sunnah, Jilid I . hal 382).
2) MEMPERBANYAK QIYAMULLAIL
Adalah Rasulullah Saw sebelum Qiyamullail membaca doa : “Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil, pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal yang ghaib dan nyata, Engkau memberikan keputusan (hukum) terhadap apa yang diperselisihkan oleh hamba-hambaMu. Maka tunjukkanlah aku –dengan izinMu– kepada kebenaran dari apa yang diperselisihkan.
Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapapun yang engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.” [HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi]
Dari Ma’dan bin Abi Thalhah, beliau berkata: Saya bertemu dengan Tsauban, hamba yang dimerdekakan oleh Rasulullah saw dan saya berkata: Kabarkan kepada saya tentang amal yang dapat saya lakukan sehingga Allah akan memasukkan saya ke surga atau kabarkan kepadaku tentang amal yang paling disukai Allah. Maka dia (Tsauban) diam, kemudian saya bertanya lagi, diapun tetap berdiam diri. Saya bertanya lagi untuk kali ketiga, maka dia berkata: Saya telah menanyakan hal itu kepada Rasulullah Saw, maka beliau bersabda : “Tetaplah kamu untuk memperbanyak sujud. Ini karena tidaklah engkau sujud sekali kepada Allah melainkan Allah akan mengangkatmu satu derajat dan akan menghapuskan satu kesalahan.” [HR. Muslim, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah]
Dari Ubadah bin Shamit Ra bahwa beliau mendengar Rasulullah Saw bersabda : “Tidaklah seseorang sujud satu kali kepada Allah kecuali Dia akan menulis baginya satu kebaikan dan menghapus satu keburukan darinya dan meninggikan satu derajat. Oleh itu, perbanyaklah bersujud.” [HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih]
Dari Hudzaifah Ra beliau berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Tidak ada suatu perbuatan hamba yang lebih disukai Allah daripada ketika Allah melihatnya sedang sujud sambil membenamkan wajahnya ke dalam tanah (debu).” [HR. At Thabrani dalam Al Awsath]

Dari Abu Firas Rabiah bin Kaab Al Aslami Ra, beliau berkata bahwa pembantu Rasulullah Saw dan termasuk ahli Suffah berkata: Saya bermalam bersama Rasulullah Saw kemudian kuambilkan air wudhu dan keperluannya yang lain. Maka Rasulullah bersabda kepadaku :
"Mintalah kepadaku! Sayapun berkata: Saya minta sebagai kawanmu masuk surga. Beliau bersabda: Atau yang lain? Itu saja yang aku minta. Beliau bersabda: Maka bantulah saya untuk dirimu dengan memperbanyak sujud.” [HR. Muslim]
Dari Jabir Ra beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya pada malam hari ada suatu waktu yang tidaklah seorang muslim menemukannya lalu dia meminta kepada Allah suatu kebaikan pada waktu itu, dalam urusan dunia maupun akhirat, kecuali Allah akan mengabulkannya. Dan waktu seperti itu ada pada setiap malam.” [HR. Muslim]
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al Kabir dari Abu Malik Al Asy’ari, beliau berkata: Rasulullah Saw bersabda : “Apabila seorang lelaki bangun malam lalu membangunkan istrinya, dan apabila istrinya masih malas untuk bangun maka dia memercikkan air ke wajah istrinya sehingga dia bangun, lalu mereka mengerjakan shalat di dalam rumahnya, kemudian keduanya berzikir kepada Allah swt beberapa lama pada malam itu, maka diampunilah dosa mereka.”
Dan dari Mughirah bin Sukhah Ra beliau berkata: Nabi Saw shalat malam sampai kakinya bengkak. Maka dikatakan kepadanya: Allah telah mengampuni dosa engkau yang telah lalu dan yang akan datang. Beliau bersabda : "Aku lebih senang menjadi hamba yang banyak bersyukur.” [HR. Bukhari, Muslim, dan An Nasai]

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, beliau berkata: Rasulullah Saw telah memerintahkan kepada kami untuk shalat malam dan suka dengannya sehingga selalu beliau bersabda:
“Tetaplah kamu sekalian mengerjakan shalat malam walaupun beberapa rakaat.” [HR. At Thabrani dalam Al Kabir Al Awsath]

Dari Abu Hurairah Ra, beliau berkata: Saya berkata kepada Rasulullah Saw: Wahai Rasulullah, tiap saya melihat engkau maka senanglah hatiku dan segarlah mataku. Kabarkanlah kepadaku tentang segala sesuatu. Rasulullah Saw bersabda: Segala sesuatu diciptakan dari air. Maka sayapun berkata: Kabarkanlah sesuatu kepadaku tentang amal yang jika aku kerjakan aku akan masuk surga. Rasulullah Saw bersabda : “Berilah makan pada orang lain, sebarkanlah salam, sambungkanlah tali persaudaraan, dan dirikanlah qiyamullail (shalat malam) ketika manusia sedang tidur, maka engkau akan masuk surga dengan aman.” [HR. Ahmad, Ibnu Abi ad Dun-ya, & Ibnu Hibban]
Dari Abu Malik Al-Asy’ari Ra, beliau berkata bahwa Nabi Saw bersabda : “Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah kamar, luarnya nampak dari dalam dan dalamnya nampak dari luar, yang disediakan Allah kepada orang-orang yang memberi makan kepada orang lain, menyebarkan salam, dan shalat malam tatkala manusia lain sedang tidur.” [HR. Ibnu Hibban]
3) MEMPERBANYAK ISTIGHFAR DAN TAUBAT
Di antara fadhilah istighfar ialah menentramkan jiwa yang resah dan gelisah, menenangkan fikiran yang kusut, menghilangkan bisikan dan godaan syaitan, dan mendatangkan kecintaan Allah Swt. Al Aghror Al Muzany Ra berkata: Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya adakalanya timbul perasaan di dalam hatiku, maka saya membaca istighfar (minta ampun) dalam sehari seratus kali.” [HR Muslim]
Abu Hurairah Ra berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda : “Demi Allah, saya membaca istighfar (minta ampun) dan bertaubat kepada Allah tiap hari lebih dari tujuh puluh kali.” [HR. Bukhari]
Ibnu Abbas Ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang tetap membaca istighfar, Allah akan melepaskan dari segala kesulitan dan melapangkan segala kesempitan, dan memberinya rizki yang tidak terhitung (disangka-sangka).” [HR. Abu Daud]
Syaddad bin Aus berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw: Kepala dari bacaan Istighfar (Sayyidul Istighfar) adalah : “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada tuhan kecuali Engkau, Engkau menjadikan diriku, dan aku hambaMu, dan tetap pada janjiMu dan perintahMu, sekuat tenagaku aku berlindung kepadaMu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui nikmat karuniaMu kepadaku, dan mengakui pula dosa-dosaku, maka ampunkan bagiku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” [HR. Bukhari]
Berkata Abu Bakar Ra: Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku satu do’a yang dengannya aku berdo’a di dalam shalatku. Lalu bersabdalah beliau : Katakanlah (ucapkanlah) : “Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendzalimi diri dengan kedzaliman yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah daku dengan satu pengampunan dari sisi Engkau dan rahmatilah daku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” [HR. Bukhari & Muslim]
“Ya Allah, ya Tuhanku. Ampunilah segala dosaku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Penerima taubat dan Engkau Yang Maha Penyayang.”
4) MEMPERBANYAK ZIKRULLAH
Wahai para mukminin dan mukminat, marilah kita perbanyak zikrullah karena ia mempunya banyak manfaat. Ibnul Qayyim telah menemukan sekitar 80 manfaat zikir. Beliau mengatakan manfaatnya tidak terbatas, di antara manfaat-manfaat itu: mengusir syaitan, menggapai ridha Allah swt, ridha menerima taqdir Allah, memberikan ketenangan jiwa, menghilangkan waktu kosong, kesedihan dan keresahan, mengumpulkan kekuatan dan tenaga (rohani), memperoleh pahala yang agung, menghapuskan segala dosa, hati menjadi tenang dan tentram, serta memantapkan iman.
Inilah perintah Allah Swt supaya kita banyak berzikir kepadaNya : “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” [QS. Al Ahzab, 33: 41-42]

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [QS. Al Baqarah, 2: 152]
FirmanNya lagi : “Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” [QS. Thaaha, 20: 130]
Abu Musa Al Asy’ari ra berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw : “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Allah dan orang yang tidak berzikir kepada Allah, bagaikan perbedaan antara orang yang hidup dan orang yang mati. (HR Bukhari). Dan dalam riwayat Muslim: “Perumpamaan rumah yang dipergunakan zikir kepada Allah di dalamnya dan rumah yang tidak ada zikrullah di dalamnya, bagaikan perbedaan antara yang hidup dan yang mati.”
Abdullah bin Busr ra berkata: Seorang bertanya: Ya Rasulullah! Syariat Islam sangat banyak amal kebaikannya, maka ajarkanlah kepadaku sesuatu yang akan saya pegang baik-baik. Jawab Nabi saw:
“Hendaknya tetap selalu lidahmu basah dari zikir (ingat) kepada Allah.” [HR. Tirmidzi]
5) MEMPERBANYAK MEMBACA AL QURAN
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, bahwa sesungguhnya Nabi Saw telah bersabda : “Shaum dan Quran itu memintakan syafaat untuk seorang hamba di hari kiamat nanti. Shaum berkata: Wahai Rabbku, aku telah mencegahnya memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Dan berkata pula Al Quran: Wahai Rabbku, aku telah mencegah dia tidur di malam hari (karena membacaku), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan syafaat.” [HR. Ahmad]
Dari Abu Umamah Ra, ia berkata bahwa Rasullah Saw telah bersabda:
“Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya Al Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.” [HR. Muslim]
Dari Ibnu Abbas Ra : “Adalah Nabi saw seorang manusia yang sangat dermawan (dalam kebaikan) dan beliau paling dermawan pada bulan Ramadhan di kala beliau berjumpa dengan Jibril as. Dan adalah beliau berjumpa dengan Jibril pada setiap malam di bulan Ramadhan, kemudian Jibril mengajarkan atau mentadaruskan Al Quran kepada beliau. Dan adalah Rasulullah saw sangat dermawan dalam kebaikan (dibulan ramadahan) lebih cepat dari angin yang berhembus.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Wallahu ’alam…

Kamis, Agustus 27, 2009

Reuni Akbar 2009

Panitia mengharapkan kehadiran dan partisipasi seluruh rekan PATBHE-1979ers dalam acara REUNI AKBAR Patbhe-1979, sekaligus Syawalan 1430 H. Proposal kegiatan dapat di-download disini.
Keterangan lebih lanjut, hubungi Wahyuni (HP : 0817-2560-10, email : wahyuni_teguh@yahoo.com) atau Dyah Probowati (HP : 0812-2786-1999, email : dprobowati@yahoo.com)
Rekening : Bank Mandiri KC Yogya Wisma PU, a.n. Wahyuni, no.rek.
137-00-0652861-2
Lokasi : The Pyramid, Jl. Parangtritis KM 5,5 (lihat peta Google-Earth disini atau Wikimapia disini, posisi the Pyramid persis di tengah-tengah gambar, di sisi sebelah timur Jl.Parangtritis, sebelah selatan SMA Negeri Sewon).

Kamis, Agustus 20, 2009

Marhaban Yaa Ramadhan 1430 H

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Setiap perbuatan ibadah harus didahului dengan ilmu (al-Ilmu qabla al-Qaul wa al-Amal, kata Imam Bukhori), termasuk ibadah puasa. Kuasai ilmu puasa supaya puasa kita sempurna sehingga tujuan puasa tercapai (la’allakum tattaquun).Rasulullah saw pernah menyampaikan, “Begitu banyak orang yang berpuasa ramadhan, tapi tidak ada yang diperolehnya kecuali hanya lapar dan hausnya saja.” (HR Muslim)

Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang puasa, silahkan download materi-materi tentang puasa di bawah ini :
1. EBOOK – Fiqih Ramadhan Download
2. EBOOK – Panduan Ibadah di Bulan Ramadhan Download
3. Marhaban Yaa Ramadhan Download
4. Jadual Imsakiyah wilayah Jakarta 1430 H Download
( untuk wilayah lainnya, klik disini )

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Minggu, Agustus 16, 2009

Dirgahayu Indonesiaku


Hai Pahlawan kami,
Kau selalu melindungi kami
Kau telah berjuang untuk kami
Dan seluruh warga-warga dan teman-teman kami
Juga negara demi kami

Seandainya itu semua
Bukan dari pengorbanan yang rela
Dan semangat para pahlawan kita
Maka negara ini akan hancur selamanya
Jadi, terimalah terimakasih kami semua

Detik-detik penuh dengan ancaman
Ketiga raga di pucuk darah penghabisan

Mata tombak yang selalu mengintai
Darah mengucur deras bagai badai

Tak kenal senjata, tak kenal mati
Hanya kaulah pahlawan sejati

Senyum suci tlah kauraih
terima kasih pahlawan suci
semangat juang tinggi tlah kauraih
Indonesiaku gemilang kini


Video di atas dapat dilihat juga dan didownload di http://www.youtube.com/watch?v=mwzlYE-5jKQ

Senin, Juli 06, 2009

Keutamaan Takziyah


Minggu yang lalu, teman-teman Patbhe-1979ers, Tomeng, Iwan, Rio, Dyah, Wahyuni dan Fita mengunjungi kediaman Ibu Mawardi Rahimin untuk bertakziyah atas wafatnya bapak kita, Bapak Mawardi Rahimin rahimahullah pada tanggal 8 Juni 2009. Dalam takziyah itu juga diserahkan tali asih dari murid-murid beliau rahimahullah sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada siapa saja yang sedang ditimpa musibah, apalagi kepada mantan pendidik yang telah berjasa membesarkan kita. (Terima kasih konco-konco patbhe-1979ers yang sudah berpartisipasi)

Sebenarnya apa sih keutamaan takziyah itu ?

Berikut kutipan mengenai KEUTAMAAN TAKZIYAH dari www.republika.co.od :

Takziyah berasal dari kata 'azza-yu'azzi yang artinya berduka cita atau berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziyah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan.

Orang yang melakukan takziyah adalah mereka yang mampu merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya. Hal ini jelas termasuk dalam kategori amar ma'ruf nahi munkar yang merupakan salah satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziyah adalah aplikasi dari sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan. Allah SWT berfirman, ''Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan.'' (QS Al-Maidah:2)

Takziyah boleh jadi dianggap hal yang sepele oleh sebagian kalangan. Sikap seperti ini kemungkinan besar karena takziyah masih dianggap sebagai aktivitas yang kurang bermanfaat secara langsung dan cenderung hanya membuang-buang waktu. Akibatnya, banyak orang yang tidak melakukan takziyah, meski orang yang baru mendapatkan musibah itu berada di sekitar tempat tinggalnya.

Dalam pandangan Rasulullah SAW, takziyah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda, ''Tidaklah seorang Mukmin yang melakukan takziyah atas musibah yang menimpa saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan pada hari kiamat.'' (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).

Dalam kehidupan modern yang didominasi oleh materialisme dan konsumtivisme, kedudukan takziyah menjadi sangat strategis. Melalui takziyah, derasnya pengaruh materialisme dan konsumtivisme itu bisa ditangkal. Kehidupan materialisme cenderung melupakan orang dari kematian. Paling tidak, dengan sering-sering takziyah, setiap orang menjadi ingat bahwa setiap manusia akan mati. Tak ada satu pun manusia yang bisa menolak kematian. Singkatnya, selain sebagai wujud hubungan baik antarmanusia, takziyah juga merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang pasti, yaitu kematian.

Dengan sering melakukan takziyah, seseorang terdorong untuk ber-muhasabah (introspeksi) atas semua aktivitas yang telah dilakukannya. Semakin sering takziyah dilakukan, semakin kuat pula keyakinan akan datangnya kematian. Jika demikian, akan semakin tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal saleh. Pendek kata, takziyah adalah sumber inisiatif positif yang mengarahkan manusia menjadi hamba Allah yang saleh dan bertakwa.

Sebagai manusia, kita diperintahkan untuk selalu sadar bahwa kematian adalah sebuah kepastian. Apa pun yang kita cari dan usahakan hendaknya tidak melupakan kita dari kematian. Rasulullah SAW telah menunjukkan kepada kita bahwa takziyah adalah media efektif dalam meringankan beban sesama dan mengingat kematian. Kita tidak boleh segan meluangkan waktu sejenak untuk bertakziyah kepada saudara kita.

Senin, Juni 08, 2009

Bapak Mawardi Rahimin Meninggal Dunia

Bapak Mawardi....
Walaupun kepergianmu telah menyiratkan duka di hati kami
Namun karyamu tidak pernah kami lupakan sepanjang hari
Karena Allah-lah kita ada, dan karena Allah pula-lah kita tiada
Karya bapak merupakan amal shaleh yang akan bersaksi di Yaumul Qiyamah
Selamat jalan bapak,...percayalah, anak-anakmu akan selalu mendo'akanmu

Sabtu, Mei 09, 2009

In Memoriam : Ahpasena

Alkisah, di akhir bulan Pebruari 32 tahun yang lalu (1977), sekelompok anak muda pencinta alam patbhe-1979 merencanakan suatu ekspedisi pendakian puncak Gunung Merapi. Mereka itu diantaranya : Eko Nur Asmoro, Ichsan Efendi, Sentot Budi Raharjo, Priyo Tamtomo, Puguh Sasminto Basuki, Abdulrahman, Isnawan, Teguh Widodo, Agung Juhartono, Achmad Al Habsyi, Paulus Haryo Sulaksono, Arseno (11 orang). Beberapa teman yang lain menurut kabar juga ikut rembugan, diantaranya : Kananto, Unggul Santosa dan lain-lain, walaupun akhirnya mereka tidak jadi berangkat karena sesuatu sebab.

Akhirnya, hanya 11 orang itu saja yang berangkat menuju Gunung Merapi pada malam hari tanggal 29 Pebruari 1977. Menurut informasi, sebagian besar dari mereka belum punya pengalaman memadai untuk mendaki gunung. Rute yang mereka ambil seperti rute yang dilalui oleh para pendaki gunung lainnya.

Takdir manusia dari Sang Maha Pencipta sepertinya tidak mungkin dihindari, dirasakan, atau bahkan hanya sekedar diterawang oleh setiap anak manusia. Sebagian kecil anak-anak muda patbhe-1979 yang berusaha untuk memahami, menikmati dan merenungi kebesaran ciptaaan-Nya yang berupa keindahan alam Gunung Merapi, akhirnya dipanggil menghadap-Nya. Mereka adalah : Achmad Al Habsyi, Paulus Haryo Sulaksono dan Arseno. Jenazah mereka ditemukan di dasar kawah mati antara tanggal 1 - 3 Maret 1977.
Selamat jalan kawan..................

Untuk mengenang mereka, telah dipasang monumen kenangan yang sampai sekarang masih bisa di lihat di Gunung Merapi, tepatnya di Pasar Bubar, monumen itu dinamakan monumen AHPASENA (sesuai initial nama korban).

Berikut foto-foto hasil jepretan Bangkit Widiono alias Bengkie Sutimboel, rekan yang satu ini sampai saat ini masih rutin mendaki Gunung Merapi ( opo rangkap profesi dadi juru kuncine to Bengk...??!! ). Teman satu lagi yang masih ke Gunung Merapi (walaupun tidak se-rutin Bengkie) adalah Agus Suhakso (maklum, posisi nyangkul-nya di Banjarmasin). (terima kasih yo Bengk..foto-fotone)

Kawah Mati, di sinilah ditemukannya jenazah Ahpasena
Pasar Bubar, tempat berdirinya monumen AHPASENA

Monumen AHPASENA sebelum dipugar
Monumen AHPASENA setelah dipugar

Jumat, April 24, 2009

Motivasi : Ayahku Tukang Batu

Alkisah, sebuah keluarga sederhana memiliki seorang putri yang menginjak remaja. Sang ayah bekerja sebagai tukang batu di sebuah perusahaan kontraktor besar di kota itu. Sayang, sang putri merasa malu dengan ayahnya. Jika ada yang bertanya tentang pekerjaan ayahnya, dia selalu menghindar dengan memberi jawaban yang tidak jujur. "Oh, ayahku bekerja sebagai petinggi di perusahaan kontraktor," katanya, tanpa pernah menjawab bekerja sebagai apa.

Putri lebih senang menyembunyikan keadaan yang sebenarnya. Ia sering berpura-pura menjadi anak dari seorang ayah yang bukan bekerja sebagai tukang batu. Melihat dan mendengar ulah anak semata wayangnya, sang ayahnya bersedih. Perkataan dan perbuatan anaknya yang tidak jujur dan mengingkari keadaan yang sebenarnya membuatnya telah melukai hatinya.

Hubungan di antara mereka jadi tidak harmonis. Putri lebih banyak menghindar jika bertemu dengan ayahnya. Ia lebih memilih mengurung diri di kamarnya yang kecil dan sibuk menyesali keadaan. "Sungguh Tuhan tidak adil kepadaku, memberiku ayah seorang tukang batu," keluhnya dalam hati.

Melihat kelakuan putrinya, sang ayah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Maka, suatu hari, si ayah mengajak putrinya berjalan berdua ke sebuah taman, tak jauh dari rumah mereka. Dengan setengah terpaksa, si putri mengikuti kehendak ayahnya.

Setelah sampai di taman, dengan raut penuh senyuman, si ayah berkata, "Anakku, ayah selama ini menghidupi dan membiayai sekolahmu dengan bekerja sebagai tukang batu. Walaupun hanya sebagai tukang batu, tetapi ayah adalah tukang batu yang baik, jujur, disiplin dan jarang melakukan kesalahan. Ayah ingin menunjukkan sesuatu kepadamu, lihatlah gedung bersejarah yang ada di sana. Gedung itu bisa berdiri dengan megah dan indah karena ayah salah satu orang yang ikut membangun. Memang, nama ayah tidak tercatat di sana, tetapi keringat ayah ada di sana. Juga, berbagai bangunan indah lain di kota ini dimana ayah menjadi bagian tak terpisahkan dari gedung-gedung tersebut. Ayah bangga dan bersyukur bisa bekerja dengan baik hingga hari ini."

Mendengar penuturan sang ayah, si putri terpana. Ia terdiam tak bisa berkata apa-apa. Sang ayah pun melanjutkan penuturannya, "Anakku, ayah juga ingin engkau merasakan kebanggaan yang sama dengan ayahmu. Sebab, tak peduli apa pun pekerjaan yang kita kerjakan, bila disertai dengan kejujuran, perasaan cinta dan tahu untuk apa itu semua, maka sepantasnya kita mensyukuri nikmat itu."

Setelah mendengar semua penuturan sang ayah, si putri segera memeluk ayahnya. Sambil terisak, ia berkata, "Maafkan putri Yah. Putri salah selama ini. Walaupun tukang batu, tetapi ternyata Ayah adalah seorang pekerja yang hebat. Putri bangga pada Ayah." Mereka pun berpelukan dalam suasana penuh keharuan.

Pembaca yang budiman,

Begitu banyak orang yang tidak bisa menerima keadaan dirinya sendiri apa adanya. Entah itu masalah pekerjaaan, gelar, materi, kedudukan, dan lain sebagainya. Mereka merasa malu dan rendah diri atas apa yang ada, sehingga selalu berusaha menutupi dengan identitas dan keadaan yang dipalsukan.

Tetapi, justru karena itulah, bukan kebahagiaan yang dinikmati. Namun, setiap hari mereka hidup dalam keadaan was was, demi menutupi semua kepalsuan. Tentu, pola hidup seperti itu sangat melelahkan.

Maka, daripada hidup dalam kebahagiaaan yang semu, jauh lebih baik seperti tukang batu dalam kisah di atas. Walaupun hidup pas-pasan, ia memiliki kehormatan dan integritas sebagai manusia.

Sungguh, bisa menerima apa adanya kita hari ini adalah kebijaksanaan. Dan, mau berusaha memulai dari apa adanya kita hari ini dengan kejujuran dan kerja keras adalah keberanian!

Salam Sukses Luar Biasa!!!!

Andrie Wongso

Kamis, April 16, 2009

Small Reuni - Jakarta, 11 April 2009 (2)

(Sorry.....cerita bersambungnya belum jadi, sabar yaa.......???!!, sementara dokumentasinya dulu)

Senin, April 13, 2009

Small Reuni - Jakarta, 11 April 2009 (1)

Bulan April 2009 termasuk bulan yang paling banyak hari libur yang berurutan, ini terutama disebabkan oleh tanggal pemilu anggota legislatif yang jatuh tanggal 9 April 2009 (Kamis), yang dinyatakan sebagai hari libur nasional, dilanjutkan tanggal 10 April 2009 sebagai hari wafat Nabi Isa (Jum’at) serta libur akhir pekan Sabtu dan Minggu, total ada 4 hari libur yang berurutan.

Bermula dari libur panjang ini, Q-Lurah dan Edi Susilo merancang pertemuan teman-teman patbhe-1979ers di Jakarta. Patbhe-1979ers yang berdomisili di Jabodetabek ternyata jumlahnya cukup banyak. Waktupun sudah disepakati hari Sabtu, 11 April 2009, Abdulrahman “Onta” menawarkan rumahnya untuk tempat pertemuan. (terima kasih Rahman…!!)

Undanganpun “disebar”, baik via milis, blog patbhe-1979, telpon maupun SMS. Ada yang langsung me-respon undangan, baik via email, telpon maupun SMS. Oso, via email menyatakan pada tanggal itu sedang di luar Betawi. Ary Gunawan, via SMS bilang nggak bisa hadir karena mudik. Heroe San telpon2-an, juga nggak bisa, setelah nyontreng mau nyambangi orang tua di Yogya. Agung Djuhartono telpon, pamit mau ke Solo. Andi Zaenal nggak bisa karena “nyoblos dan nyontreng” di Yogya. Basuki tak telpon masih pikir-pikir bin ragu-ragu karena pas ada kegiatan, Gunawan Hendro juga sami mawon. Wuriyanto pilih nyontreng di Bali. Indriati tidak kasih kabar apa-apa..... (sing penting Q-Lurah wis usaha...). L Budiharjo juga cuma tanya di chat-box "Q lurah.....daerah KemangTimur nggone den bagus Rahman iku yen saka Tol Kemang ke arah Bekasi ancer2-e apa yoo Q lurah ??? Next Info". Setelah itu, wes..ewes...ewes...bablas angine.. (sibuk dadi Panwaslu yo Bud...!!!).

Akhirnya, 3 hari sebelum hari-H, terkumpullah nama teman-teman yang menyatakan bisa hadir dengan tingkat kemungkinan > 80% : Subarjono, Abdulrahman, Kananto, Edi Susilo, Agus Sugiono, Sri Widayati, Prima Evita, Sentot, Moh Lisdi, Steve Ari, Wiratno, Endang Sri Sulistyani (Annie), Danang Baskoro, Dede Rukasa, Wikanti, Sri Hendrati, Endang Sirikit, Rio Widiharso dan Dyah Probowati.

Dua hari menjelang Hari-H sampai dengan satu jam menjelang Jam-J, beberapa teman mulai “mrotoli”. Agus Sugiono, ngantar sang istri ke dokter syaraf, katanya tulang belakangnya nggeser sehingga syaraf bagian belakang “terjepit” (Gus..!!!, kamu apakan istri kamu.., ojo nemen-nemen to,…mbok yang slow saja…!!). Moh Lisdi kirim SMS, anaknya yang kuliah di mBandung jatuh dari motor (Duhhh..!! mbok ya yang ngati-ati to nak..!!). Steve Ary, katanya “disandera” anaknya di Lembang (Ry..!! ojo lali santene, nek reuni nggowo maning yo…!!). Wikanti, kirim SMS mengabarkan kalau adik kandungnya meninggal dunia (Ikut belasungkawa.., mudah2-an meninggal dalam kondisi khusnul khotimah). Sri Hendrati juga kirim SMS, mendadak ada acara keluarga di nDepok. Wiratno, Dede Rukasa dan Danang Baskoro tidak memberi kabar (he..he..he..kecapekan jadi Panwaslu atau petugas KPPS, kalee….?? Anyway…., lain kali datang ya….?). Endang Sirikit juga cuma minta di-SMS-kan daftar nama-nama yang mau datang, setelah itu tidak ada kabarnya (kemana dikau mbak Endang….???). Dyah Probowati, dengan alasan “ora ono koncone sing seko Ngayogyokarto”, akhirnya nggak jadi berangkat juga (padahal kalau ke tanah Papua sendirian berani lho…!!!,…apa karena daya tarik KOTEKA ya…sehingga Dyah berani berangkat sendirian sampai terdampar berminggu-minggu di Papua…???).

Anyway, kita semua mengerti dan memahami kalau teman-teman yang akhirnya nggak bisa hadir itu semata-mata karena hal-hal yang berada di luar kemampuannya. Toh kesempatan ketemuan masih buanyaaaaaak………jok kuatir..
(Bersambung)

Rabu, April 08, 2009

Kumpul-kumpul patbhe-1979ers di Jakarta

Mengundang rekan-rekan patbhe-1979ers yang berdomisili di Jabodetabek dan sekitarnya, maupun di mana saja berada yang kebetulan mau datang atau sedang berada di Jakarta, untuk hadir pada acara kumpul-kumpul santai, informal, gayeng-gayengan, guyon-guyonan, pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 April 2009
Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Rumah Abdulrahman (Rahman)
Jl.Kemang Timur V/39, Jakarta Selatan

Denah rumah Abdulrahman dapat di-download di sini (PowerPoint), atau bisa juga dilihat dari Wikimapia di sini (setelah link terbuka, letakkan cursor di tengah-tengah screen), atau lihat di Google Map di bawah ini (peta satelitnya bisa digeser-geser, diperbesar/diperkecil. Rumah Abdulrahman di pojok, halaman luas, posisinya berseberangan secara diagonal arah kiri atas dengan Spring Hill Golf Residences):



Lihat Peta Lebih Besar

Kamis, April 02, 2009

Perselingkuhan

Selingkuh, dari segi bahasa saja sudah mengandung makna negative. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selingkuh mempunyai makna yang banyak :
- tidak berterus terang
- tidak jujur atau serong
- suka menyembunyikan sesuatu
- korup atau menggelapkan uang
- memudah-mudahkan perceraian

Kelima-limanya dapat terjadi pada waktu, kondisi apapun dan dapat ditimbulkan oleh siapapun. Kelima-limanya tersebut tidak disukai oleh agama dan telah disebut dengan pelanggaran, melanggar perintah Allah. Jika kelima-limanya tersebut terjadi dalam keluarga maka telah terjadi perselingkuhan dalam keluarga yang sekarang akan dibahas. Contohnya, apabila seorang isteri diam-diam mengambil uang suaminya tanpa memberitahu itu sudah termasuk selingkuh. Jika seorang suami sebenarnya mendapatkan penghasilan 1 juta namun dilaporkan kepada isterinya hanya 500 ribu, maka itupun sudah termasuk selingkuh. Puncak selingkuh dalam keluarga adalah salah satu pihak telah menjalin hubungan dengan pria/wanita idaman lain (PIL/WIL) tanpa sepengetahuan pasangannya.

Ada ayat dalam Al-Quran, Surat An-Nisa yang menjelaskan bahwa betapa dekatnya arti pasangan dengan diri kita sendiri, bahkan jikalau memang harus bercerai, mahar yang telah diberikan kepada isterinya dahulu tidak boleh diminta kembali. Berikut bunyinya :
Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”. (QS.4:20)
Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur/AFDHO) dengan sebagian yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS. 4:21)

Mari lihat lebih dalam lagi sebenarnya apa arti AFDHO dalam Surat 4:21 di atas. AFDHO berasal dari kata FADHO yang artinya angkasa luar. Angkasa luar itu mempunyai ruang yang sangat luas, tanpa batas dan terbuka. Karena itu hendaknya hubungan suami isteri semestinya seperti angkasa luar ini, tidak ada batas di antara suami isteri, dan se-terbuka-terbukanya diantara keduanya. Kalau masih ada gengsi, takut-takut dan sembunyi-sembunyi terhadap sesuatu sekecil apapun diantara keduanya maka belum mengikuti kehendak dan keinginan Allah tersebut. Allah menginginkan antara kita dan pasangan kita adalah saling terbuka. Pasangan adalah diri kita.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari diri kamu, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS.30:21)

Kita lihat ayat diatas. Allah mengatakan Dia telah menciptakan untukmu isteri-isteri dari diri kamu. Apa maknanya? Maknanya adalah pasangan kita sesungguhnya adalah diri kita. Maukah kita merugikan diri Anda sendiri dalam arti merugikan pasangan Anda? Maukah Anda menyakiti diri sendiri artinya menyakiti pasangan Anda yang merupakan diri Anda sendiri? Pasangan kita adalah diri kita. Apabila kita menginginkan sesuatu maka sebelum kita mengucapkan, suami/isteri kita sudah dapat menebaknya dengan tepat apa yang kita inginkan, karena dia adalah diri kita. Begitu juga sebaliknya karena kita juga adalah dirinya. Semakin terjadi persesuaian suami-isteri, akan semakin bahagia mereka.

Hidup bersama dengan pasangan, mempunyai arti sesungguhnya yang amat dalam. Hidup itu adalah ditandai dengan gerak, bisa merasakan dan dirinya tahu. Kalau Anda hidup bersama dengan pasangan, maka gerak langkah secara bersama, pengetahuan Anda dan pasangan bersama-sama tahu dan mencari tahu terhadap segala hal dan masalah yang sedang dihadapi, dan Anda bersama pasangan Anda mempunyai perasaan yang sama. Kalau pasangan Anda tidak menyukai sesuatu pada diri Anda, maka ubahlah diri Anda. Kalau pasangan Anda tidak menyukai dan tidak meridhai poligami, maka jangan Anda lukai diri Anda sendiri (pasangan Anda) dengan poligami.

Dalam ajaran Islam, ada perintah musyawarah. Dalam Al-Quran, musyawarah ini digunakan 3 x, yaitu musyawarah untuk pujian, musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat dan musyawarah dalam hidup berumah tangga. Jadi dalam hidup berumah tangga, tidak ada yang tertutup sedikitpun, dan musyawarah membutuhkan kejujuran. Jadi jangan menyembunyikan sesuatu pada pasangan Anda.

“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. …. dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS.65:6).

Ada kasus khusus, memang ada sesuatu dalam kehidupan berumah tangga berbohong dibenarkan dalam rangka menyenangkan pasangan, yaitu gombal pada pasangannya. Begitu juga menyembunyikan sesuatu kalau dalam hal kemaslahatan bersama dan bukan untuk kepentingan pribadi, hal ini dapat dibenarkan oleh Allah.

Dalam sebuah hadits, ada seorang isteri sedang sendirian bersama anaknya yang sedang sakit keras, suaminya sedang pergi mencari nafkah dan sudah lama perginya karena jaman dulu pergi mencari nafkah itu betul-betul memakan waktu lama, tidak ada transportasi yang cepat seperti sekarang. Anaknya yang sedang sakit ini, kemudian meninggal. Tak lama kemudian, suaminya pulang. Sesampai di rumah, suaminya menanyakan bagaimana kabarnya dan kabar anak mereka berdua? Dijawab sang isteri karena tidak ingin memberikan berita buruk sebelum suaminya pulih betul istirahatnya, “anak kita sedang istirahat setenang-tenangnya”. Tenanglah suaminya karena tidak ada masalah dalam rumah yang kemarin ditinggalkannya. Kemudian sang isteri melayani suaminya sepanjang malam. Esok paginya setelah suaminya bangun dan segar, kemudian isterinya baru mengabarkan keadaan anaknya yang sebenarnya pada sang suami, bahwa anaknya sudah meninggal, keadaannya sudah setenang-tenangnya. Sang suamipun sedih dan juga terenyuh akan kesabaran isterinya tapi sudah lebih kuat sehingga bisa menjadi tumpahan kesedihan dari sang isterinya sebaliknya atas kematian anak mereka.

Puncak perselingkuhan adalah perzinaan dengan pria/wanita lain. Dasar kehidupan rumah tangga adalah kepercayaan. Saling percaya di antara pasangan adalah hal yang paling pokok. Jika tidak ada lagi rasa percaya dan saling curiga maka perkawinan sudah bisa lagi berjalan. Apalagi jika salah satu menuduh pasangannya berzina dengan orang lain maka sudah masuk kategori cerai/thalaq abadi. Jika thalaq 1, thalaq 2 bahkan thalaq 3 (dalam thalaq 3 ada catatan telah menikah dulu dengan orang lain), suami bisa balik lagi kepada isterinya untuk menikah lagi atau sebaliknya (rujuk). Tapi kalau sudah menuduh berzina dengan 5 x ucap (Li’an) maka otomatis telah terjadi thalaq/cerai abadi. Hal itu terjadi karena mereka sudah tidak lagi saling percaya, sudah musnah rasa kepercayaan masing-masing. Tidak ada lagi kepercayaan maka tidak bisa balik.

Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la`nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta.” (QS. 24:6-7).

Karena itu, suami isteri dituntut untuk menghindarkan diri dari kecurigaan, dengan cara saling terbuka. Seringkali perceraian terjadi karena tidak adanya keterbukaan, dan ini sudah termasuk selingkuh. Keterbukaan dan kejujuran ini bahkan sejak semula jauh sebelum pernikahan masih dalam rangka saling kenal mengenal sudah harus diterapkan.

Dalam sebuah hadits, disebutkan pesan Nabi, apabila salah seorang kamu mendatangi perempuan untuk dinikahi dan kamu menggunakan semir rambut, katakan kepadanya bahwa rambutmu telah disemir.

Kehidupan berumah tangga yang kita hadapi adalah berinteraksi dengan manusia bukan dengan alam. Manusia mempunyai perasaan. Timbulnya segala sesuatu termasuk pada diri manusia itu dimulai dengan adanya benih, termasuk cinta. Benih itu timbulnya dimulai dari perasaan. Oleh karena itu jika cinta ditujukan pada orang lain bukan pada isteri atau suaminya sendiri, hendaknya buru-buru disingkirkan. Jangan mengatakan bahwa “saya ga bisa menghapus cinta ini kepada dia (bukan suami/isterinya)”. Ada sebagian orang menyerah seolah dia tidak berdaya menghadapi perasaan yang timbul dalam dirinya karena mencintai orang lain yang bukan suami/isterinya, yang barangkali itu adalah cinta pertamanya atau sebab-sebab lainnya. Dia terus saja mengalah tidak berdaya, mengikuti dan menuruti kemauan hatinya yang sudah ternoda itu. Kemudian dengan mudahnya, ia menggunakan dalih taqdir yang menyebabkan dia bisa cinta ke orang lain tersebut. Padahal ada kesalahan yang disebabkan karena kita sadar dan ada pula kesalahan yang disebabkan karena kecerobohan kita. Kesalahan yang disebabkan kecerobohan ini, contohnya adalah bila ada seorang perempuan yang diminta untuk menjaga seorang bayi yang sedang tertidur, kemudian perempuan itu pergi mengobrol dengan tetangganya dan terlena berjam-jam mengobrolnya. Ketika perempuan itu kembali ke bayi dan rupanya bayinya sudah terjatuh dari tempat tidur, maka bisakah kita katakan itu karena taqdirnya sang bayi ataukah disebabkan karena kecerobohan perempuan itu? Tentu, karena kecerobohan perempuan itu dalam menjaga sang bayi. Nah, begitu juga dengan perasaan dan cinta kita kepada orang yang bukan suami/isteri kita sendiri, apakah itu disebabkan karena taqdir atau kecerobohan kita terlena pada cinta dan perasaan itu berjam-jam, berhari-hari bahkan bertahun-tahun yang bersemayam dari hati dan perasaan kita ?

Allah sudah melengkapi perangkat-perangkat di dalam diri agar kita bisa terlepas dan bebas, dan mampu membersihkan kesalahan-kesalahan kita yang lalu. Semua tergantung dari kesungguhan yang kita lakukan. Karena itu, segeralah untuk menghapus cinta dan perasaan pada orang yang bukan suami/isteri kita dan segera menyingkirkannya bukan sekedar mengubur cinta yang bukan untuk pasangannya. Karena kalau sekedar menguburnya, sesuatu itu masih ada terpendam yang sewaktu-waktu baik secara sadar atau tidak kita bisa membongkarnya kembali, berbeda halnya jika kita menghapusnya tuntas. Jika benih itu tidak segera disingkirkan maka lama-lama akan menjadi besar dan bertambah, dan akhirnya bisa menguasai jiwa dan menjadi dorongan, syetan nanti akan terus membantu jika tidak ada niatan atau tekad yang kuat untuk menyingkirkannya. Tidak ada dalih yang dapat dibenarkan sedikitpun tentang hal ini sejak masih dalam benih apalagi sampai besar. Jangan diperturutkan hati dan perasaan yang salah. Apalagi jika membayangkan orang lain (bukan suami/isterinya) dalam berhubungan seks itupun sudah termasuk selingkuh, yang sejak dini berupa benihpun (masih dalam bayangan/imajinasi) tersebut untuk segera disingkirkan.
Ketidakjujuran juga termasuk benih dalam kehidupan berumahtangga, segera singkirkan pula. Ketidakjujuran jika terus dibiarkan dapat mengantar mereka kepada saling tidak percaya.

Pekerjaan-pekerjaan itu ada yang dilakukan oleh hati dan juga oleh anggota badan. Pekerjaan-pekerjaan hati dan pikiran adalah berfikir, berimajinasi dan berfantasi, jika pekerjaan-pekerjaan hati tersebut tidak mengarah kepada kebaikan segera singkirkan dan hapus, seperti imajinasi fantasi kepada orang lain bukan kepada suami/isteri Anda segera musnahkan. Kita harus memadamkan api sebelum dia berkobar. Jangan perturutkan hati dan terlena karenanya sedini mungkin.

Jadi selingkuh mempunyai arti yang banyak dan tidak hanya sebatas selingkuh secara fisik tapi bisa karena hati dan pikiran (imajinasi/fantasi). Segera singkirkan sedini mungkin. Dan untuk mencegahnya, dalam hidup berumah tangga diperlukan adanya keterbukaan & kejujuran sebagai dasar pokok.
(disarikan dari tulisan Prof. Dr. Quraish Shihab)

Minggu, Maret 29, 2009

Tragedi Situ Gintung

Hari Jum'at dinihari, 27 Maret 2009, Situ Gintung, sebuah bendungan kecil yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1930, jebol tanggulnya dengan menelan korban tewas yang sampai malam tadi tercatat sekitar 92 orang, puluhan orang luka-luka dan lebih dari 300 rumah hancur. Diperkirakan korban masih akan bertambah karena sampai saat ini tim pencari korban masih menelusuri sepanjang lokasi bencana.

Berikut rekaman video yang diambil dari Metrotv :
















Lokasi Situ Gintung



Lihat Peta Lebih Besar

Selasa, Maret 17, 2009

Cara Melangsingkan Tubuh

Merujuk pada badan kesehatan dunia, WHO, disebutkan bahwa penurunan berat badan yang baik tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi merupakan terapi jangka panjang. Yang dibutuhkan untuk mengurangi berat badan bukan sekadar mengurangi porsi makan, tetapi juga diperlukan bimbingan dari ahli gizi sebelum melakukan perubahan pola makan, disertai aktivitas fisik serta terapi perilaku.Untuk mencari tahu cara pelangsingan mana yang sehat, aman, sekaligus efektif, bacalah uraian berikut sampai tuntas.

Sedot lemak
Cara membuang lemak yang kini sedang tren adalah operasi liposuction dan tummy-tuck. Operasi ini banyak dipilih karena berat badan bisa turun secara drastis tanpa perlu capek berolahraga dan melakukan diet, hal itu dibuktikan oleh kesaksian seorang artis ternama. Tapi mengapa ya meski lemaknya sudah dibuang, badannya masih juga melar ?

Pada dasarnya liposuction adalah operasi untuk mengeluarkan lemak di bawah kulit, dan dilakukan untuk mencapai keserasian bentuk tubuh, bukan untuk menurunkan berat badan. Sedangkan tummy-tuck adalah proses pembuangan jaringan lemak yang berlebih dan kulit di atasnya untuk membentuk tubuh lebih estetis. Lemak yang dikurangi pun tak boleh lebih dari 3-5 kg sekali operasi.

Menurut dokter spesialis gizi, dr.Johanes Chandrawinata, MND,SpGK, kedua jenis operasi tersebut biasa dilakukan dokter terhadap pasien yang memiliki tubuh bergelambir setelah berat badan tubuhnya susut. Jadi, menurunkan berat dulu baru dioperasi, bukan operasi untuk menurunkan berat karena setelah 3 bulan tubuh akan gemuk kembali.

Gastric binding & gastric by-pass
Tindakan ini dipilih jika dengan metode pelangsingan apa pun tidak berhasil. Gastric binding adalah pemasangan alat "pengikat lambung" yang menyebabkan kantung lambung lebih kecil sehingga kita tidak akan makan terlalu banyak karena tubuh lebih cepat merasa kenyang. Melalui tindakan ini berat badan dapat berkurang 35-60 persen dalam 12 bulan.

Berbeda dengan gastric binding yang bersifat sementara, gastric by-pass bersifat permanen, dokter akan membuat ’jalan’ penghubung antara pangkal lambung dengan usus halus sehingga makanan tidak melalui lambung namun langsung ke usus halus. Dengan gastric by-pass, berat badan dapat dikurangi sampai 80 persen. Untuk melakukan kedua jenis tindakan tersebut, pasien harus berusia di atas 35 tahun.

Akunpuntur
Sampai saat ini metode akunpuntur belum dapat dibuktikan secara ilmiah dapat menurunkan berat badan. Umumnya para pasien pun berhenti di tengah jalan karena tak kunjung mendapatkan berat ideal yang diharapkan.

Obat dan suplemen pelangsing
Sebelum percaya oleh iming-iming iklan, sebaiknya teliti lebih dahulu kandungan obat-obatan dan suplemen tersebut. Badan pengawasan obat dan makanan AS (FDA) bahkan melarang konsumsi suplemen pelangsing yang mengandung kandungan akftif E.sinica atau efedrin karena memiliki efek samping gejala psikiatrik, mengganggu saluran cerna serta membuat jantung berdebar-debar.Meski menyebutkan mampu menurunkan kadar lemak, tak sedikit obat pelangsing yang hanya mampu mengurangi berat tubuh 1,2 kg selama 6-14 minggu, setara dengan diet redah kalori sebesar 1250/hari pada kurun waktu 0.5 minggu tanpa obat apa pun.

Diet popular
Diet popular sering disebut sebagai "Fat Diets", memiliki karateristik antara lain ; menjanjikan penurunan badan yang cepat, dapat menyembuhkan berbagai penyakit, menganjurkan penggunaan suplemen, makan berdasarkan waktu tertentu, membatasi atau melarang makanan tertentu dan hanya untuk jangka pandang.Yang dapat digolongkan ke dalam fad diets misalnya diet rendah karbohidrat, food combining, diet berdasar golongan darah, mayo clinic diet. Karena banyaknya larangan untuk memakan jenis makanan tertentu, biasanya kebutuhan tubuh akan gizi tidak terpenuhi karena kekurangan vitamin, zat besi, serta serat.Dari segi ilmu gizi, setiap waktu makan (pagi, siang dan malam) dianjurkan memakan makanan yang bervariasi dalam jumlah seimbang, karena tubuh membutuhkan berbagai macam zat gizi sekaligus.

Menurunkan berat badan secara sehat
Meskipun belum ada jawaban pasti diet mana yang paling tepat untuk menurunkan berat badan, namun dr. Johanes merekomendasikan pola diet yang dilakukan oleh National Weight Control Registry (NWCR) di AS. NWCR adalah kumpulan data orang (ada 4000 orang) yang telah berhasil menurunkan berat badan lebih dari 13 kg dan tetap bertahan selama lebih dari 5 tahun.Karateristik pola makannya adalah rendah lemak (24 persen asupan kalori), asupan karbohidrat cukup tinggi, rendah kalori (1300-1500 kcal/hari). Karena kita tidak mungkin mengetahui berapa kalori yang dikandung dalam makanan, dr.Johanes menyarankan untuk mengurangi asupan lebih kecil dari porsi biasa."Untuk mengurangi 500 kalori setiap hari mudah kok, misalnya jika makan gado-gado, kurangi bumbu kacang dan kerupuknya, lebih memilih nasi putih daripada nasi goreng, dan sebagainya", saran dokter yang yang berpraktek di RS. St.Boromeus, Bandung ini.Dijelaskan oleh dr.Johanes, mayoritas anggota yang terdaftar dalam NWCR melakukan makan pagi secara rutin, memantau berat badan sendiri secara berkala serta melakukan olahraga. Dengan pola makan rendah lemak rendah kalori seperti ini telah terbukti mampu menurunkan berat badan lebih dari 13 kg dan bisa dipertahankan lebih dari 5 tahun.
sumber:klik-dokter.co.nr

Minggu, Maret 08, 2009

10 Kesalahan Dalam Mendidik Anak

Oleh
Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd

Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Maka, kita sebagai orang tua bertanggung jawab terhadap amanah ini. Tidak sedikit kesalahan dan kelalaian dalam mendidik anak telah menjadi fenomena yang nyata. Sungguh merupakan malapetaka besar ; dan termasuk menghianati amanah Allah.

Adapun rumah, adalah sekolah pertama bagi anak. Kumpulan dari beberapa rumah itu akan membentuk sebuah bangunan masyarakat. Bagi seorang anak, sebelum mendapatkan pendidikan di sekolah dan masyarakat, ia akan mendapatkan pendidikan di rumah dan keluarganya. Ia merupakan prototype kedua orang tuanya dalam berinteraksi sosial. Oleh karena itu, disinilah peran dan tanggung jawab orang tua, dituntut untuk tidak lalai dalam mendidik anak-anak.

BAHAYA LALAI DALAM MENDIDIK ANAK
Orang tua memiliki hak yang wajib dilaksanakan oleh anak-anaknya. Demikian pula anak, juga mempunyai hak yang wajib dipikul oleh kedua orang tuanya. Disamping Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua. Allah juga memerintahkan kita untuk berbuat baik (ihsan) kepada anak-anak serta bersungguh-sungguh dalam mendidiknya. Demikian ini termasuk bagian dari menunaikan amanah Allah. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk perbuatan khianat terhadap amanah Allah. Banyak nash-nash syar'i yang mengisyaratkannya. Allah berfirman :

"Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya" [An-Nisa : 58]

"Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhamamd) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui" [Al-Anfal : 27]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban terhadap yang dipimpin. Maka, seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya" [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

"Artinya : Barangsiapa diberi amanah oleh Allah untuk memimpin lalu ia mati (sedangkan pada) hari kematiannya dalam keadaan mengkhianati amanahnya itu, niscaya Allah mengharamkan sorga bagianya" [HR Al-Bukhari]

SEPULUH KESALAHAN DALAM MEDIDIK ANAK
Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi masih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya.

Baru kemudian, ketika anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan sosial, banyak orang tua mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Tragisnya, banyak yang tidak sadar, bahwa sebenarnya orang tuanyalah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.

Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam-macam bentuknya ; yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.

Berikut ini sepuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

[1]. Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak
Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.

Dan yang paling parah tanpa disadari, kita telah menanamkan rasa takut kepada dirinya sendiri. Atau misalnya, kita khawatir ketika mereka jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan anak tersebut. Bukannya justru menakut-nakutinya, menampar wajahnya, atau memarahinya serta membesar-besarkan masalah. Akibatnya, anak-anak semakin keras tangisnya, dan akan terbiasa menjadi takut apabila melihat darah atau merasa sakit.

[2]. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain. Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.
Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak
suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.

[3]. Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong.
Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakan muru'ah (harga diri) dan kebenaran.

[4]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak
Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa membelanjakan uangnya dengan baik.

[5]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak, Ketika Menangis, Terutama Anak Yang
Masih Kecil

Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu. Jika kita menolaknya karena suatu alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang tua akan segera memenuhi permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti menangis. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya jati diri.

[6]. Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran.
Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.

[7]. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran
Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa'udzubillah mindzalik

[8]. Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.
Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas –waiyadzubillah-. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.

[9]. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja
Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.

[10]. Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya
Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.

Demikianlah sepuluh kesalahan yang sering dilakukan orang tua. Yang mungkin kita juga tidak menyadari bila telah melakukannya. Untuk itu, marilah berusaha untuk terus menerus mencari ilmu, terutama berkaitan dengan pendidikan anak, agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak, yang bisa menjadi fatal akibatnya bagi masa depan mereka. Kita selalu berdo'a, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah serta berakhlak mulia.

Wallahu a'lam bish-shawab

[Disadur oleh Ummu Shofia dari kitab At-Taqshir Fi Tarbiyatil Aulad, Al-Mazhahir Subulul Wiqayati Wal Ilaj, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun VII/1424H/20004M, Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Jl Solo – Purwodadi Km 8 Selokaton, Gondangrejo – Solo]

Minggu, Maret 01, 2009

Anjangsana Ke Rumah Bapak Mawardi Rahimin

Bak gayung bersambut, tulisan mengenai kondisi Pak Mawardi telah direspon teman-teman yang berdomisili di Yogya dengan cepat. Berikut ini cerita Nyi Lurah Wahyuni dengan gaya bertutur :

Hari Sabtu, tgl 28 Feb 2009 Jam 16.00 saya ber-empat ( Yuni, Iding, Tomeng, Yulia ) sowan ke P.Mawardi Rahimin. Waktu itu cuaca Yogya memang sedang udan derees pathes. Sebetulnya yang mau ikut banyak, ada Rio, Elza, Dyah, Fita, Dwi Fatmaningrum, Tiwi, tapi pada jam yang sudah ditentukan beliau-beliau ini pamit karena ada keperluan. Singkat cerita, Pak Mawardi, sekarang tinggalnya di Karangwaru ( ternyata rumah beliau berdampingan dengan tembok belakang SMA N 4 Karangwaru). Kami bertiga berangkat jam 15.45, hujan deras...tapi cuma sebentar...sampai rumah beliau hujan sudah agak reda...kami berpayung bertiga. Hue..he he...sampai rumah beliau sudah ada Yulia. Waktu itu Pak Mawardi duduk di kursi roda, menangis melihat kedatangan kami, beliau didampingi bu Mawardi. Secara fisik beliau memang sudah lemah karena stroke yang menahun, tapi wajahnya bersih, menunjukkan ke ikhlasan dan kesabaran menerima penyakit yang dideritanya. Pakaiannya juga rapih, pakai kaos putih, sarung juga bersih, rambut tersisir rapi.Daya ingatnya masih lumayan bagus meskipun kadang-kadang masih minta di-"iya"-kan di-"yakin"-kan.

Betapa beliau masih ingat teman-teman guru, tempat-tempat dimana beliau mengajar. Peristiwa Merapi tahun 1977 yang menimpa teman-teman kita pun beliau masih ingat. Beliau juga ingat pernah melarang rambut gondrong di sekolah kemudian di demo, dan lain-lain. Kami ber-empat ditanya satu persatu, kerja dimana dan lain lain. Pada saat saya cerita kalau suami saya juga murid beliau sudah mendahului kita, beliau langsung mengucapkan Innalillaahi wa inna 'ilayhi roojiuun dan langsung menasehati saya,..wah jadi terenyuh aku. Pak Mawardi ditemani seorang perawat laki-laki yang setia mendampinginya, diambil dari sebuah yayasan dan tugasnya menyiapkan segala keperluan beliau.

Kesehariannya beliau teratur makan, tidak ada diet, tidur juga cukup, tidak gelisah. Begitu mendengar suara Adzan langsung minta Sholat, tapi kadang lupa gerakan dan doa-doanya, juga hitungan rokaatnya yang dikerjakan udah berapa rokaat, sehingga kadang-kadang langsung salam padahal belum genap.Tapi Allah Maha Besar memberi kemudahan hambanya .

Beliau pingin diundang kalau kita ngadain Reuni, kepingin ketemu murid-muridnya. Kemarin aku inisiatip telpun rekan-rekan, Barjono, Osso, Edi, Dyah, Basuki, dll, ternyata konco-konco ora disumet kabeh HP-ne. Tapi tidak berapa lama kemudian akhirnya Q-Lur telpun balik. Pak Mawardi saya aturi nerima telponnya...Njut ngendiko opo Jon ? Beliau dan Ibu cerita kalau biaya pengobatan mahal, uang pensiun habis katanya, sebulan minimal 1 juta rupiah untuk obat, belum yang lain-lain, misalnya perawat. Kemarin Iding mau mencarikan upaya agar mendapat obat yang agak murah.

Kebetulan Tomeng bawa kamera, kita sempat foto bersama, beliau seneng banget, katanya mau dipasang di dinding.Kalau anak-cucu datang juga seneng banget.

Jam 17.10 kami berpamitan pulang, Alhamdulillah kita masih ada dana dari kas untuk sekedar membantu pengobatan beliau. Dari kas 1 juta digabung donasi dari Edi Susilo 3 juta jadi 4 juta kami haturkan semua, beliau beserta ibu menerima dengan senang hati dan malahan menangis haru. Beliau mengantar kami sampai depan pintu rumah sambil melambaikan tangan.

Seberat apapun sakit bapak, asalkan diterima dengan ridho (ikhlas dan sabar), niscaya akan membuahkan kecintaan yang besar dari Sang Pengatur Alam Semesta. Kalai kita ridho (dengan segala cobaan-Nya), Allah SWT-pun akan ridho kepada kita. Semoga bapak mendapat kesembuhan dari-Nya. Amin..Ya Rabbal Alamin

Jumat, Februari 27, 2009

Untuk Bapak Mawardi Rahimin


Engkau sosok yang tegar
Setegar gunung yang di terpa angin
Sebilah pedang samurai yang tertancap di medan perang
Belum dapat menandingi katabahan diri

Engkau adalah guruku
Idola yang memberikan arti di kehidupanku
Menambah semangat juangku
Mengajari aku agar lebih tahu sesuatu
Membimbingku agar dapat meraih impianku

Sekarang...
Di hari tuamu engkau hanya duduk
Duduk menunggu murid-muridmu menjengukmu
Murid-murid yang dulu engkau tuntun
Masihkah mereka mengingat dirimu...

Engkau sekarang masih seperti dulu
Tabah manghadapi kehidupan dirimu
Walau engkau tidak seprofesi dulu...
Engkau tetap guru-ku...
Murid-muridmu merindukanmu...
Dan mendoakanmu selalu....
Masih ingatkah kita dengan Bapak Drs.Mawardi Rahimin...? Sosok kepala sekolah yang mendidik kita dengan disiplin yang tinggi, tegas, bijaksana, santun dan sabar menasehati walaupun se-"ndhugal" apapun anak didiknya. Beliau sekarang terbaring tak berdaya karena sakit (stroke ...??). Di sinilah naluri kepedulian dan kesalehan sosial kita diuji lagi oleh Allah SWT. Beberapa waktu yang lalu kita sudah cukup berhasil melewati ujian kesetiakawanan/persahabatan kita dalam menyikapi ujian yang menimpa istri salah seorang teman kita.

Bagaimana kita harus berbuat untuk guru-guru kita yang saat ini terbaring sakit, atau dalam kondisi ketidakmampuan yang lain...? Berkat didikan guru-guru kita dan atas ridho Allah SWT-lah kita bisa menjadi sosok seperti sekarang ini,... ada yang menjadi dokter, pejabat, pengusaha dan sebagainya. Barangkali, ...kalau nanti di akherat, kita akan ditanya oleh Allah SWT : "Ada di mana kamu ketika guru-guru kamu terbaring tidak berdaya di sepanjang sisa hidupnya karena sakit...??"

"Allahumma rabban naasi adzhibil ba'sa asyfi antasy syaafii laa syifaa'a illaa syifaa'uka syifaa'an laa yughaadiru saqaman. Imsahil ba'sa rabban naasi biyadikasy syifaa'u, laa aasyifa lahu illaa anta, as'alullaahal 'azhiima, rabbal ' arsyil 'azhiimi an-yasfiyaka."

Artinya : Ya Allah Tuhan segala manusia, jauhkanlah kesukaran / penyakit itu dan sembuhkanlah ia, Engkaulah yang menyembuhkan,tak ada obat selain obat-Mu, obat yang tidak meninggalkan sakit lagi. Hilangkan lah penyakit itu, wahai Tuhan pengurus manusia. Hanya pada-Mu-lah obat itu. Tak ada yang dapat menghilangkan penyakit selain Engkau, aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhannya 'Arasy Yang Agung, semoga Dia menyembuhkan anda. (HR. Bukhari dan Muslim)

Teman-teman...!!!, mari kita segera berbuat, sebelum terlambat..!!!

Bravo Patbhe-1979