Terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya Reuni Patbhe-1979 tahun 2009, terima kasih pula kepada teman-teman yang belum berkesempatan datang atas do'a kalian sehingga acara dapat berjalan dengan lancarBlog ini dimaksudkan sebagai sarana untuk "ngumpulne balung pisah" diantara alumni SMA 4Bhe Yogyakarta yang masuk tahun 1976 dan atau yang lulus tahun 1979

Kamis, April 02, 2009

Perselingkuhan

Selingkuh, dari segi bahasa saja sudah mengandung makna negative. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selingkuh mempunyai makna yang banyak :
- tidak berterus terang
- tidak jujur atau serong
- suka menyembunyikan sesuatu
- korup atau menggelapkan uang
- memudah-mudahkan perceraian

Kelima-limanya dapat terjadi pada waktu, kondisi apapun dan dapat ditimbulkan oleh siapapun. Kelima-limanya tersebut tidak disukai oleh agama dan telah disebut dengan pelanggaran, melanggar perintah Allah. Jika kelima-limanya tersebut terjadi dalam keluarga maka telah terjadi perselingkuhan dalam keluarga yang sekarang akan dibahas. Contohnya, apabila seorang isteri diam-diam mengambil uang suaminya tanpa memberitahu itu sudah termasuk selingkuh. Jika seorang suami sebenarnya mendapatkan penghasilan 1 juta namun dilaporkan kepada isterinya hanya 500 ribu, maka itupun sudah termasuk selingkuh. Puncak selingkuh dalam keluarga adalah salah satu pihak telah menjalin hubungan dengan pria/wanita idaman lain (PIL/WIL) tanpa sepengetahuan pasangannya.

Ada ayat dalam Al-Quran, Surat An-Nisa yang menjelaskan bahwa betapa dekatnya arti pasangan dengan diri kita sendiri, bahkan jikalau memang harus bercerai, mahar yang telah diberikan kepada isterinya dahulu tidak boleh diminta kembali. Berikut bunyinya :
Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”. (QS.4:20)
Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur/AFDHO) dengan sebagian yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS. 4:21)

Mari lihat lebih dalam lagi sebenarnya apa arti AFDHO dalam Surat 4:21 di atas. AFDHO berasal dari kata FADHO yang artinya angkasa luar. Angkasa luar itu mempunyai ruang yang sangat luas, tanpa batas dan terbuka. Karena itu hendaknya hubungan suami isteri semestinya seperti angkasa luar ini, tidak ada batas di antara suami isteri, dan se-terbuka-terbukanya diantara keduanya. Kalau masih ada gengsi, takut-takut dan sembunyi-sembunyi terhadap sesuatu sekecil apapun diantara keduanya maka belum mengikuti kehendak dan keinginan Allah tersebut. Allah menginginkan antara kita dan pasangan kita adalah saling terbuka. Pasangan adalah diri kita.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari diri kamu, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS.30:21)

Kita lihat ayat diatas. Allah mengatakan Dia telah menciptakan untukmu isteri-isteri dari diri kamu. Apa maknanya? Maknanya adalah pasangan kita sesungguhnya adalah diri kita. Maukah kita merugikan diri Anda sendiri dalam arti merugikan pasangan Anda? Maukah Anda menyakiti diri sendiri artinya menyakiti pasangan Anda yang merupakan diri Anda sendiri? Pasangan kita adalah diri kita. Apabila kita menginginkan sesuatu maka sebelum kita mengucapkan, suami/isteri kita sudah dapat menebaknya dengan tepat apa yang kita inginkan, karena dia adalah diri kita. Begitu juga sebaliknya karena kita juga adalah dirinya. Semakin terjadi persesuaian suami-isteri, akan semakin bahagia mereka.

Hidup bersama dengan pasangan, mempunyai arti sesungguhnya yang amat dalam. Hidup itu adalah ditandai dengan gerak, bisa merasakan dan dirinya tahu. Kalau Anda hidup bersama dengan pasangan, maka gerak langkah secara bersama, pengetahuan Anda dan pasangan bersama-sama tahu dan mencari tahu terhadap segala hal dan masalah yang sedang dihadapi, dan Anda bersama pasangan Anda mempunyai perasaan yang sama. Kalau pasangan Anda tidak menyukai sesuatu pada diri Anda, maka ubahlah diri Anda. Kalau pasangan Anda tidak menyukai dan tidak meridhai poligami, maka jangan Anda lukai diri Anda sendiri (pasangan Anda) dengan poligami.

Dalam ajaran Islam, ada perintah musyawarah. Dalam Al-Quran, musyawarah ini digunakan 3 x, yaitu musyawarah untuk pujian, musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat dan musyawarah dalam hidup berumah tangga. Jadi dalam hidup berumah tangga, tidak ada yang tertutup sedikitpun, dan musyawarah membutuhkan kejujuran. Jadi jangan menyembunyikan sesuatu pada pasangan Anda.

“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. …. dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS.65:6).

Ada kasus khusus, memang ada sesuatu dalam kehidupan berumah tangga berbohong dibenarkan dalam rangka menyenangkan pasangan, yaitu gombal pada pasangannya. Begitu juga menyembunyikan sesuatu kalau dalam hal kemaslahatan bersama dan bukan untuk kepentingan pribadi, hal ini dapat dibenarkan oleh Allah.

Dalam sebuah hadits, ada seorang isteri sedang sendirian bersama anaknya yang sedang sakit keras, suaminya sedang pergi mencari nafkah dan sudah lama perginya karena jaman dulu pergi mencari nafkah itu betul-betul memakan waktu lama, tidak ada transportasi yang cepat seperti sekarang. Anaknya yang sedang sakit ini, kemudian meninggal. Tak lama kemudian, suaminya pulang. Sesampai di rumah, suaminya menanyakan bagaimana kabarnya dan kabar anak mereka berdua? Dijawab sang isteri karena tidak ingin memberikan berita buruk sebelum suaminya pulih betul istirahatnya, “anak kita sedang istirahat setenang-tenangnya”. Tenanglah suaminya karena tidak ada masalah dalam rumah yang kemarin ditinggalkannya. Kemudian sang isteri melayani suaminya sepanjang malam. Esok paginya setelah suaminya bangun dan segar, kemudian isterinya baru mengabarkan keadaan anaknya yang sebenarnya pada sang suami, bahwa anaknya sudah meninggal, keadaannya sudah setenang-tenangnya. Sang suamipun sedih dan juga terenyuh akan kesabaran isterinya tapi sudah lebih kuat sehingga bisa menjadi tumpahan kesedihan dari sang isterinya sebaliknya atas kematian anak mereka.

Puncak perselingkuhan adalah perzinaan dengan pria/wanita lain. Dasar kehidupan rumah tangga adalah kepercayaan. Saling percaya di antara pasangan adalah hal yang paling pokok. Jika tidak ada lagi rasa percaya dan saling curiga maka perkawinan sudah bisa lagi berjalan. Apalagi jika salah satu menuduh pasangannya berzina dengan orang lain maka sudah masuk kategori cerai/thalaq abadi. Jika thalaq 1, thalaq 2 bahkan thalaq 3 (dalam thalaq 3 ada catatan telah menikah dulu dengan orang lain), suami bisa balik lagi kepada isterinya untuk menikah lagi atau sebaliknya (rujuk). Tapi kalau sudah menuduh berzina dengan 5 x ucap (Li’an) maka otomatis telah terjadi thalaq/cerai abadi. Hal itu terjadi karena mereka sudah tidak lagi saling percaya, sudah musnah rasa kepercayaan masing-masing. Tidak ada lagi kepercayaan maka tidak bisa balik.

Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la`nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta.” (QS. 24:6-7).

Karena itu, suami isteri dituntut untuk menghindarkan diri dari kecurigaan, dengan cara saling terbuka. Seringkali perceraian terjadi karena tidak adanya keterbukaan, dan ini sudah termasuk selingkuh. Keterbukaan dan kejujuran ini bahkan sejak semula jauh sebelum pernikahan masih dalam rangka saling kenal mengenal sudah harus diterapkan.

Dalam sebuah hadits, disebutkan pesan Nabi, apabila salah seorang kamu mendatangi perempuan untuk dinikahi dan kamu menggunakan semir rambut, katakan kepadanya bahwa rambutmu telah disemir.

Kehidupan berumah tangga yang kita hadapi adalah berinteraksi dengan manusia bukan dengan alam. Manusia mempunyai perasaan. Timbulnya segala sesuatu termasuk pada diri manusia itu dimulai dengan adanya benih, termasuk cinta. Benih itu timbulnya dimulai dari perasaan. Oleh karena itu jika cinta ditujukan pada orang lain bukan pada isteri atau suaminya sendiri, hendaknya buru-buru disingkirkan. Jangan mengatakan bahwa “saya ga bisa menghapus cinta ini kepada dia (bukan suami/isterinya)”. Ada sebagian orang menyerah seolah dia tidak berdaya menghadapi perasaan yang timbul dalam dirinya karena mencintai orang lain yang bukan suami/isterinya, yang barangkali itu adalah cinta pertamanya atau sebab-sebab lainnya. Dia terus saja mengalah tidak berdaya, mengikuti dan menuruti kemauan hatinya yang sudah ternoda itu. Kemudian dengan mudahnya, ia menggunakan dalih taqdir yang menyebabkan dia bisa cinta ke orang lain tersebut. Padahal ada kesalahan yang disebabkan karena kita sadar dan ada pula kesalahan yang disebabkan karena kecerobohan kita. Kesalahan yang disebabkan kecerobohan ini, contohnya adalah bila ada seorang perempuan yang diminta untuk menjaga seorang bayi yang sedang tertidur, kemudian perempuan itu pergi mengobrol dengan tetangganya dan terlena berjam-jam mengobrolnya. Ketika perempuan itu kembali ke bayi dan rupanya bayinya sudah terjatuh dari tempat tidur, maka bisakah kita katakan itu karena taqdirnya sang bayi ataukah disebabkan karena kecerobohan perempuan itu? Tentu, karena kecerobohan perempuan itu dalam menjaga sang bayi. Nah, begitu juga dengan perasaan dan cinta kita kepada orang yang bukan suami/isteri kita sendiri, apakah itu disebabkan karena taqdir atau kecerobohan kita terlena pada cinta dan perasaan itu berjam-jam, berhari-hari bahkan bertahun-tahun yang bersemayam dari hati dan perasaan kita ?

Allah sudah melengkapi perangkat-perangkat di dalam diri agar kita bisa terlepas dan bebas, dan mampu membersihkan kesalahan-kesalahan kita yang lalu. Semua tergantung dari kesungguhan yang kita lakukan. Karena itu, segeralah untuk menghapus cinta dan perasaan pada orang yang bukan suami/isteri kita dan segera menyingkirkannya bukan sekedar mengubur cinta yang bukan untuk pasangannya. Karena kalau sekedar menguburnya, sesuatu itu masih ada terpendam yang sewaktu-waktu baik secara sadar atau tidak kita bisa membongkarnya kembali, berbeda halnya jika kita menghapusnya tuntas. Jika benih itu tidak segera disingkirkan maka lama-lama akan menjadi besar dan bertambah, dan akhirnya bisa menguasai jiwa dan menjadi dorongan, syetan nanti akan terus membantu jika tidak ada niatan atau tekad yang kuat untuk menyingkirkannya. Tidak ada dalih yang dapat dibenarkan sedikitpun tentang hal ini sejak masih dalam benih apalagi sampai besar. Jangan diperturutkan hati dan perasaan yang salah. Apalagi jika membayangkan orang lain (bukan suami/isterinya) dalam berhubungan seks itupun sudah termasuk selingkuh, yang sejak dini berupa benihpun (masih dalam bayangan/imajinasi) tersebut untuk segera disingkirkan.
Ketidakjujuran juga termasuk benih dalam kehidupan berumahtangga, segera singkirkan pula. Ketidakjujuran jika terus dibiarkan dapat mengantar mereka kepada saling tidak percaya.

Pekerjaan-pekerjaan itu ada yang dilakukan oleh hati dan juga oleh anggota badan. Pekerjaan-pekerjaan hati dan pikiran adalah berfikir, berimajinasi dan berfantasi, jika pekerjaan-pekerjaan hati tersebut tidak mengarah kepada kebaikan segera singkirkan dan hapus, seperti imajinasi fantasi kepada orang lain bukan kepada suami/isteri Anda segera musnahkan. Kita harus memadamkan api sebelum dia berkobar. Jangan perturutkan hati dan terlena karenanya sedini mungkin.

Jadi selingkuh mempunyai arti yang banyak dan tidak hanya sebatas selingkuh secara fisik tapi bisa karena hati dan pikiran (imajinasi/fantasi). Segera singkirkan sedini mungkin. Dan untuk mencegahnya, dalam hidup berumah tangga diperlukan adanya keterbukaan & kejujuran sebagai dasar pokok.
(disarikan dari tulisan Prof. Dr. Quraish Shihab)

Minggu, Maret 29, 2009

Tragedi Situ Gintung

Hari Jum'at dinihari, 27 Maret 2009, Situ Gintung, sebuah bendungan kecil yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1930, jebol tanggulnya dengan menelan korban tewas yang sampai malam tadi tercatat sekitar 92 orang, puluhan orang luka-luka dan lebih dari 300 rumah hancur. Diperkirakan korban masih akan bertambah karena sampai saat ini tim pencari korban masih menelusuri sepanjang lokasi bencana.

Berikut rekaman video yang diambil dari Metrotv :
















Lokasi Situ Gintung



Lihat Peta Lebih Besar

Selasa, Maret 17, 2009

Cara Melangsingkan Tubuh

Merujuk pada badan kesehatan dunia, WHO, disebutkan bahwa penurunan berat badan yang baik tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi merupakan terapi jangka panjang. Yang dibutuhkan untuk mengurangi berat badan bukan sekadar mengurangi porsi makan, tetapi juga diperlukan bimbingan dari ahli gizi sebelum melakukan perubahan pola makan, disertai aktivitas fisik serta terapi perilaku.Untuk mencari tahu cara pelangsingan mana yang sehat, aman, sekaligus efektif, bacalah uraian berikut sampai tuntas.

Sedot lemak
Cara membuang lemak yang kini sedang tren adalah operasi liposuction dan tummy-tuck. Operasi ini banyak dipilih karena berat badan bisa turun secara drastis tanpa perlu capek berolahraga dan melakukan diet, hal itu dibuktikan oleh kesaksian seorang artis ternama. Tapi mengapa ya meski lemaknya sudah dibuang, badannya masih juga melar ?

Pada dasarnya liposuction adalah operasi untuk mengeluarkan lemak di bawah kulit, dan dilakukan untuk mencapai keserasian bentuk tubuh, bukan untuk menurunkan berat badan. Sedangkan tummy-tuck adalah proses pembuangan jaringan lemak yang berlebih dan kulit di atasnya untuk membentuk tubuh lebih estetis. Lemak yang dikurangi pun tak boleh lebih dari 3-5 kg sekali operasi.

Menurut dokter spesialis gizi, dr.Johanes Chandrawinata, MND,SpGK, kedua jenis operasi tersebut biasa dilakukan dokter terhadap pasien yang memiliki tubuh bergelambir setelah berat badan tubuhnya susut. Jadi, menurunkan berat dulu baru dioperasi, bukan operasi untuk menurunkan berat karena setelah 3 bulan tubuh akan gemuk kembali.

Gastric binding & gastric by-pass
Tindakan ini dipilih jika dengan metode pelangsingan apa pun tidak berhasil. Gastric binding adalah pemasangan alat "pengikat lambung" yang menyebabkan kantung lambung lebih kecil sehingga kita tidak akan makan terlalu banyak karena tubuh lebih cepat merasa kenyang. Melalui tindakan ini berat badan dapat berkurang 35-60 persen dalam 12 bulan.

Berbeda dengan gastric binding yang bersifat sementara, gastric by-pass bersifat permanen, dokter akan membuat ’jalan’ penghubung antara pangkal lambung dengan usus halus sehingga makanan tidak melalui lambung namun langsung ke usus halus. Dengan gastric by-pass, berat badan dapat dikurangi sampai 80 persen. Untuk melakukan kedua jenis tindakan tersebut, pasien harus berusia di atas 35 tahun.

Akunpuntur
Sampai saat ini metode akunpuntur belum dapat dibuktikan secara ilmiah dapat menurunkan berat badan. Umumnya para pasien pun berhenti di tengah jalan karena tak kunjung mendapatkan berat ideal yang diharapkan.

Obat dan suplemen pelangsing
Sebelum percaya oleh iming-iming iklan, sebaiknya teliti lebih dahulu kandungan obat-obatan dan suplemen tersebut. Badan pengawasan obat dan makanan AS (FDA) bahkan melarang konsumsi suplemen pelangsing yang mengandung kandungan akftif E.sinica atau efedrin karena memiliki efek samping gejala psikiatrik, mengganggu saluran cerna serta membuat jantung berdebar-debar.Meski menyebutkan mampu menurunkan kadar lemak, tak sedikit obat pelangsing yang hanya mampu mengurangi berat tubuh 1,2 kg selama 6-14 minggu, setara dengan diet redah kalori sebesar 1250/hari pada kurun waktu 0.5 minggu tanpa obat apa pun.

Diet popular
Diet popular sering disebut sebagai "Fat Diets", memiliki karateristik antara lain ; menjanjikan penurunan badan yang cepat, dapat menyembuhkan berbagai penyakit, menganjurkan penggunaan suplemen, makan berdasarkan waktu tertentu, membatasi atau melarang makanan tertentu dan hanya untuk jangka pandang.Yang dapat digolongkan ke dalam fad diets misalnya diet rendah karbohidrat, food combining, diet berdasar golongan darah, mayo clinic diet. Karena banyaknya larangan untuk memakan jenis makanan tertentu, biasanya kebutuhan tubuh akan gizi tidak terpenuhi karena kekurangan vitamin, zat besi, serta serat.Dari segi ilmu gizi, setiap waktu makan (pagi, siang dan malam) dianjurkan memakan makanan yang bervariasi dalam jumlah seimbang, karena tubuh membutuhkan berbagai macam zat gizi sekaligus.

Menurunkan berat badan secara sehat
Meskipun belum ada jawaban pasti diet mana yang paling tepat untuk menurunkan berat badan, namun dr. Johanes merekomendasikan pola diet yang dilakukan oleh National Weight Control Registry (NWCR) di AS. NWCR adalah kumpulan data orang (ada 4000 orang) yang telah berhasil menurunkan berat badan lebih dari 13 kg dan tetap bertahan selama lebih dari 5 tahun.Karateristik pola makannya adalah rendah lemak (24 persen asupan kalori), asupan karbohidrat cukup tinggi, rendah kalori (1300-1500 kcal/hari). Karena kita tidak mungkin mengetahui berapa kalori yang dikandung dalam makanan, dr.Johanes menyarankan untuk mengurangi asupan lebih kecil dari porsi biasa."Untuk mengurangi 500 kalori setiap hari mudah kok, misalnya jika makan gado-gado, kurangi bumbu kacang dan kerupuknya, lebih memilih nasi putih daripada nasi goreng, dan sebagainya", saran dokter yang yang berpraktek di RS. St.Boromeus, Bandung ini.Dijelaskan oleh dr.Johanes, mayoritas anggota yang terdaftar dalam NWCR melakukan makan pagi secara rutin, memantau berat badan sendiri secara berkala serta melakukan olahraga. Dengan pola makan rendah lemak rendah kalori seperti ini telah terbukti mampu menurunkan berat badan lebih dari 13 kg dan bisa dipertahankan lebih dari 5 tahun.
sumber:klik-dokter.co.nr

Minggu, Maret 08, 2009

10 Kesalahan Dalam Mendidik Anak

Oleh
Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd

Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Maka, kita sebagai orang tua bertanggung jawab terhadap amanah ini. Tidak sedikit kesalahan dan kelalaian dalam mendidik anak telah menjadi fenomena yang nyata. Sungguh merupakan malapetaka besar ; dan termasuk menghianati amanah Allah.

Adapun rumah, adalah sekolah pertama bagi anak. Kumpulan dari beberapa rumah itu akan membentuk sebuah bangunan masyarakat. Bagi seorang anak, sebelum mendapatkan pendidikan di sekolah dan masyarakat, ia akan mendapatkan pendidikan di rumah dan keluarganya. Ia merupakan prototype kedua orang tuanya dalam berinteraksi sosial. Oleh karena itu, disinilah peran dan tanggung jawab orang tua, dituntut untuk tidak lalai dalam mendidik anak-anak.

BAHAYA LALAI DALAM MENDIDIK ANAK
Orang tua memiliki hak yang wajib dilaksanakan oleh anak-anaknya. Demikian pula anak, juga mempunyai hak yang wajib dipikul oleh kedua orang tuanya. Disamping Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua. Allah juga memerintahkan kita untuk berbuat baik (ihsan) kepada anak-anak serta bersungguh-sungguh dalam mendidiknya. Demikian ini termasuk bagian dari menunaikan amanah Allah. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk perbuatan khianat terhadap amanah Allah. Banyak nash-nash syar'i yang mengisyaratkannya. Allah berfirman :

"Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya" [An-Nisa : 58]

"Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhamamd) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui" [Al-Anfal : 27]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban terhadap yang dipimpin. Maka, seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya" [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

"Artinya : Barangsiapa diberi amanah oleh Allah untuk memimpin lalu ia mati (sedangkan pada) hari kematiannya dalam keadaan mengkhianati amanahnya itu, niscaya Allah mengharamkan sorga bagianya" [HR Al-Bukhari]

SEPULUH KESALAHAN DALAM MEDIDIK ANAK
Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi masih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya.

Baru kemudian, ketika anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan sosial, banyak orang tua mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Tragisnya, banyak yang tidak sadar, bahwa sebenarnya orang tuanyalah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.

Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam-macam bentuknya ; yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.

Berikut ini sepuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

[1]. Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak
Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.

Dan yang paling parah tanpa disadari, kita telah menanamkan rasa takut kepada dirinya sendiri. Atau misalnya, kita khawatir ketika mereka jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan anak tersebut. Bukannya justru menakut-nakutinya, menampar wajahnya, atau memarahinya serta membesar-besarkan masalah. Akibatnya, anak-anak semakin keras tangisnya, dan akan terbiasa menjadi takut apabila melihat darah atau merasa sakit.

[2]. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain. Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.
Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak
suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.

[3]. Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong.
Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakan muru'ah (harga diri) dan kebenaran.

[4]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak
Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa membelanjakan uangnya dengan baik.

[5]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak, Ketika Menangis, Terutama Anak Yang
Masih Kecil

Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu. Jika kita menolaknya karena suatu alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang tua akan segera memenuhi permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti menangis. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya jati diri.

[6]. Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran.
Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.

[7]. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran
Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa'udzubillah mindzalik

[8]. Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.
Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas –waiyadzubillah-. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.

[9]. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja
Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.

[10]. Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya
Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.

Demikianlah sepuluh kesalahan yang sering dilakukan orang tua. Yang mungkin kita juga tidak menyadari bila telah melakukannya. Untuk itu, marilah berusaha untuk terus menerus mencari ilmu, terutama berkaitan dengan pendidikan anak, agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak, yang bisa menjadi fatal akibatnya bagi masa depan mereka. Kita selalu berdo'a, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah serta berakhlak mulia.

Wallahu a'lam bish-shawab

[Disadur oleh Ummu Shofia dari kitab At-Taqshir Fi Tarbiyatil Aulad, Al-Mazhahir Subulul Wiqayati Wal Ilaj, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun VII/1424H/20004M, Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Jl Solo – Purwodadi Km 8 Selokaton, Gondangrejo – Solo]

Minggu, Maret 01, 2009

Anjangsana Ke Rumah Bapak Mawardi Rahimin

Bak gayung bersambut, tulisan mengenai kondisi Pak Mawardi telah direspon teman-teman yang berdomisili di Yogya dengan cepat. Berikut ini cerita Nyi Lurah Wahyuni dengan gaya bertutur :

Hari Sabtu, tgl 28 Feb 2009 Jam 16.00 saya ber-empat ( Yuni, Iding, Tomeng, Yulia ) sowan ke P.Mawardi Rahimin. Waktu itu cuaca Yogya memang sedang udan derees pathes. Sebetulnya yang mau ikut banyak, ada Rio, Elza, Dyah, Fita, Dwi Fatmaningrum, Tiwi, tapi pada jam yang sudah ditentukan beliau-beliau ini pamit karena ada keperluan. Singkat cerita, Pak Mawardi, sekarang tinggalnya di Karangwaru ( ternyata rumah beliau berdampingan dengan tembok belakang SMA N 4 Karangwaru). Kami bertiga berangkat jam 15.45, hujan deras...tapi cuma sebentar...sampai rumah beliau hujan sudah agak reda...kami berpayung bertiga. Hue..he he...sampai rumah beliau sudah ada Yulia. Waktu itu Pak Mawardi duduk di kursi roda, menangis melihat kedatangan kami, beliau didampingi bu Mawardi. Secara fisik beliau memang sudah lemah karena stroke yang menahun, tapi wajahnya bersih, menunjukkan ke ikhlasan dan kesabaran menerima penyakit yang dideritanya. Pakaiannya juga rapih, pakai kaos putih, sarung juga bersih, rambut tersisir rapi.Daya ingatnya masih lumayan bagus meskipun kadang-kadang masih minta di-"iya"-kan di-"yakin"-kan.

Betapa beliau masih ingat teman-teman guru, tempat-tempat dimana beliau mengajar. Peristiwa Merapi tahun 1977 yang menimpa teman-teman kita pun beliau masih ingat. Beliau juga ingat pernah melarang rambut gondrong di sekolah kemudian di demo, dan lain-lain. Kami ber-empat ditanya satu persatu, kerja dimana dan lain lain. Pada saat saya cerita kalau suami saya juga murid beliau sudah mendahului kita, beliau langsung mengucapkan Innalillaahi wa inna 'ilayhi roojiuun dan langsung menasehati saya,..wah jadi terenyuh aku. Pak Mawardi ditemani seorang perawat laki-laki yang setia mendampinginya, diambil dari sebuah yayasan dan tugasnya menyiapkan segala keperluan beliau.

Kesehariannya beliau teratur makan, tidak ada diet, tidur juga cukup, tidak gelisah. Begitu mendengar suara Adzan langsung minta Sholat, tapi kadang lupa gerakan dan doa-doanya, juga hitungan rokaatnya yang dikerjakan udah berapa rokaat, sehingga kadang-kadang langsung salam padahal belum genap.Tapi Allah Maha Besar memberi kemudahan hambanya .

Beliau pingin diundang kalau kita ngadain Reuni, kepingin ketemu murid-muridnya. Kemarin aku inisiatip telpun rekan-rekan, Barjono, Osso, Edi, Dyah, Basuki, dll, ternyata konco-konco ora disumet kabeh HP-ne. Tapi tidak berapa lama kemudian akhirnya Q-Lur telpun balik. Pak Mawardi saya aturi nerima telponnya...Njut ngendiko opo Jon ? Beliau dan Ibu cerita kalau biaya pengobatan mahal, uang pensiun habis katanya, sebulan minimal 1 juta rupiah untuk obat, belum yang lain-lain, misalnya perawat. Kemarin Iding mau mencarikan upaya agar mendapat obat yang agak murah.

Kebetulan Tomeng bawa kamera, kita sempat foto bersama, beliau seneng banget, katanya mau dipasang di dinding.Kalau anak-cucu datang juga seneng banget.

Jam 17.10 kami berpamitan pulang, Alhamdulillah kita masih ada dana dari kas untuk sekedar membantu pengobatan beliau. Dari kas 1 juta digabung donasi dari Edi Susilo 3 juta jadi 4 juta kami haturkan semua, beliau beserta ibu menerima dengan senang hati dan malahan menangis haru. Beliau mengantar kami sampai depan pintu rumah sambil melambaikan tangan.

Seberat apapun sakit bapak, asalkan diterima dengan ridho (ikhlas dan sabar), niscaya akan membuahkan kecintaan yang besar dari Sang Pengatur Alam Semesta. Kalai kita ridho (dengan segala cobaan-Nya), Allah SWT-pun akan ridho kepada kita. Semoga bapak mendapat kesembuhan dari-Nya. Amin..Ya Rabbal Alamin

Jumat, Februari 27, 2009

Untuk Bapak Mawardi Rahimin


Engkau sosok yang tegar
Setegar gunung yang di terpa angin
Sebilah pedang samurai yang tertancap di medan perang
Belum dapat menandingi katabahan diri

Engkau adalah guruku
Idola yang memberikan arti di kehidupanku
Menambah semangat juangku
Mengajari aku agar lebih tahu sesuatu
Membimbingku agar dapat meraih impianku

Sekarang...
Di hari tuamu engkau hanya duduk
Duduk menunggu murid-muridmu menjengukmu
Murid-murid yang dulu engkau tuntun
Masihkah mereka mengingat dirimu...

Engkau sekarang masih seperti dulu
Tabah manghadapi kehidupan dirimu
Walau engkau tidak seprofesi dulu...
Engkau tetap guru-ku...
Murid-muridmu merindukanmu...
Dan mendoakanmu selalu....
Masih ingatkah kita dengan Bapak Drs.Mawardi Rahimin...? Sosok kepala sekolah yang mendidik kita dengan disiplin yang tinggi, tegas, bijaksana, santun dan sabar menasehati walaupun se-"ndhugal" apapun anak didiknya. Beliau sekarang terbaring tak berdaya karena sakit (stroke ...??). Di sinilah naluri kepedulian dan kesalehan sosial kita diuji lagi oleh Allah SWT. Beberapa waktu yang lalu kita sudah cukup berhasil melewati ujian kesetiakawanan/persahabatan kita dalam menyikapi ujian yang menimpa istri salah seorang teman kita.

Bagaimana kita harus berbuat untuk guru-guru kita yang saat ini terbaring sakit, atau dalam kondisi ketidakmampuan yang lain...? Berkat didikan guru-guru kita dan atas ridho Allah SWT-lah kita bisa menjadi sosok seperti sekarang ini,... ada yang menjadi dokter, pejabat, pengusaha dan sebagainya. Barangkali, ...kalau nanti di akherat, kita akan ditanya oleh Allah SWT : "Ada di mana kamu ketika guru-guru kamu terbaring tidak berdaya di sepanjang sisa hidupnya karena sakit...??"

"Allahumma rabban naasi adzhibil ba'sa asyfi antasy syaafii laa syifaa'a illaa syifaa'uka syifaa'an laa yughaadiru saqaman. Imsahil ba'sa rabban naasi biyadikasy syifaa'u, laa aasyifa lahu illaa anta, as'alullaahal 'azhiima, rabbal ' arsyil 'azhiimi an-yasfiyaka."

Artinya : Ya Allah Tuhan segala manusia, jauhkanlah kesukaran / penyakit itu dan sembuhkanlah ia, Engkaulah yang menyembuhkan,tak ada obat selain obat-Mu, obat yang tidak meninggalkan sakit lagi. Hilangkan lah penyakit itu, wahai Tuhan pengurus manusia. Hanya pada-Mu-lah obat itu. Tak ada yang dapat menghilangkan penyakit selain Engkau, aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhannya 'Arasy Yang Agung, semoga Dia menyembuhkan anda. (HR. Bukhari dan Muslim)

Teman-teman...!!!, mari kita segera berbuat, sebelum terlambat..!!!

Bravo Patbhe-1979

Minggu, Februari 22, 2009

Nostalgia : menelusuri bekas sekolah kita

Tidak terasa sudah hampir 30 tahun kita meninggalkan SMA 4 Bhe Yogyakarta, yang dulu terletak di Jl.Yos Sudarso No.7, waktu itu kampusnya masih jadi satu dengan SMA 3 Bhe Yogyakarta. Bagi teman-teman yang sejak lulus SMA sampai sekarang masih berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya, atau yang anaknya sekolah di SMA 3 Bhe, barangkali sosok bangunan berarsitektur jadul itu sudah terlalu biasa untuk dilihat-lihat. Tapi bagi yang berdomisili jauh di luar kota dan jarang pulang ke Yogyakarta, ada kesan tersendiri ketika menatap bangunan bekas sekolahnya dulu. Selama 3 tahun kita menempati gedung yang sama dengan SMA 3Bhe di Jl.Yos Sudarso No.7, dan kurang lebih 6 bulan di gedung baru Jl.Magelang, Karangwaru. Kesan yang mendalam tentunya ketika di kampus lama, walaupun masuk sekolah siang dan harus bergantian ruangan dengan SMA 3 Bhe. Sedangkan di kampus baru, waktu itu kondisinya masih ½ jadi dan hanya dipakai untuk pendalaman materi pelajaran guna mengisi kekosongan waktu ketika ada pengunduran tahun ajaran baru selama 6 bulan.

Mari kita menelusuri relung-relung bekas sekolah kita di kampus lama.


Gambar 1 : ini adalah tampak muka gedung sekolah kampus lama (Jl.Yos Sudarso No.7) dan kampus baru (Jl.Magelang, Karangwaru). Tidak ada perubahan sama sekali pada bangunan induk kampus lama, hanya pagar depan saja yang sekarang sudah diganti dengan board name SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Gambar 2 : pintu masuk menuju aula serbaguna, difoto dari arah barat. Di sebelah barat aula ini terletak kelas IA, IB dan IC, sedangkan disebelah timur terletak kelas ID dan IE. Setelah penjurusan pada akhir Semester I, kelas IA dan IB untuk IPS, sedangkan kelas IC, ID dan IE untuk jurusan IPA.

Gambar 3 : aula serbaguna, 2 set kursi tamu berwarna putih itu masih seperti yang dulu, tidak berubah sama sekali (mungkin hanya digonta-ganti kulitnya saja ya…!!). Deretan rak-rak berisi piala juga masih seperti dulu. Waktu itu aula ini dipakai untuk acara-acara tertentu seperti peringatan hari Kartini dan hari-hari besar nasional lainnya, terakhir kali semasa kita dipakai acara WISUDA PURNA SISWA untuk siswa-siswi yang lulus dari Kelas III. Ketika itu sebagai Juara I IPA adalah Edi Susilo, sedangkan Juara I IPS dipegang oleh Rio Kustianto (wahhh…, selamat yo..…!!, sekarang mereka sama-sama sukses di bidang masing-masing !!, ehh….ehh…. kalau Bu Lurah dan Pak Lurah entuk ranking piro yo, lali aku….!!!, ra penting ranking piro sing penting saiki happy…!!!).

Gambar 4 : halaman upacara, di sini tempat upacara yang dulu diselenggarakan tiap hari Senin. Upacara biasanya dipimpin oleh Kepala Sekolah, Bapak Drs.Mawardi Rahimin, sedangkan petugas upacara (komandan, pembawa acara, pengerek bendera, pembaca teks Panca Sila) gonta-ganti antar kelas. Hal yang menjadi ciri khas dalam setiap upacara adalah suara pembawa acara ketika membacakan acara terakhir yaitu : “PENGUMUNAN-PENGUMUMAN DARI BAPAK MASHADI”, yang diucapkan menjelang upacara berakhir. (teman-teman,….masih ingat nggak ??!!).

Gambar 5 : halaman sekolah, sekarang sudah tertata apik, rindang dan sudah di-paving lagi, ada taman-taman dengan gemericik air mancur. Di tempat ini pula, dulu menjadi semacam killing field bagi siswa pria yang bajunya tidak dimasukkan dan ketahuan sama Kepala Sekolah sehingga terpaksa “ditangkap” dan dinasehati perihal aturan sekolah itu (sssst...., buka rahasia nich..!!, Basuki dan Pak Lurah termasuk yang sudah pernah “ditangkap” lho..!!, bolak-balik lagi..!!).

Gambar 6 : laboratorium fisika, deretan meja-meja hexagonal masih seperti dulu. Gedung laboratorium fisika ini terletak di sisi timur halaman sekolah, laboratorium biologi terletak di sisi sebelah barat, sedangkan laboratorium kimia ada di gedung/bangunan lama di bagian timur (dekat kelas III E).

Gambar 7 : sasana olah raga, praktek mata pelajaran olah raga yang sifatnya bisa dilakukan secara indoor diberikan di sini. Jeruji-jeruji kayu di sisi kiri dan kanan masih seperti dulu, di belakang tampak 3 set box bertumpuk dan matras dari sabut kelapa (babut). Bagi teman-teman wanita yang dulu suka memakai pakaian olah raga ekstra ketat (terutama celana) pasti punya cerita lucu ketika Pak Sunarto atau Pak Mashadi menyuruh semua siswa-siswi berjumpalitan di matras, melompati box bertumpuk yang disusun semakin tinggi, atau bergelantungan di jeruji kayu.


Gambar 8 : lapangan olahraga outdoor, terletak di sebelah barat sekolah. Di sini dulu tempat praktek olahraga lompat jauh, lempar lembing/martil, sepakbola, volley ball dan softball (yang ini jagonya Abdulrahman dan Osso’ bro…!!), termasuk untuk event-event seperti class meeting juga dilakukan di sini.


Gambar 9 : tempat parkir sepeda motor. Dulu ada 2 tempat parkir, yaitu di bagian barat (tepatnya sebelah barat kantor TU) dan di bagian timur (berseberangan dengan gedung Telkom). Motor-motor legendaris yang sudah pernah diparkir di sini diantaranya Kawasaki trail warna kuning punya Steve Ary dan Yamaha bebek warna merah (breakless motorcycle) punya Dyah (he..he.he.., sekarang masih ada nggak ya bangkainya ??).

Itulah teman-teman, sekilas mengenai bekas sekolah kita, mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi pembangkit ingatan lama dimana pengalaman suka duka ketika SMA dulu merupakan bagian dari sejarah hidup kita.

(Foto-foto dipinjam dari http://sma3jogja.com/)


Kampus lama




Kampus baru