
Minggu, Januari 04, 2009
Sahabat

Sabtu, Desember 20, 2008
Reuni dan Gerakan Alumni Get Alumni

- Silaturrahmi : manusia pada dasarnya diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial untuk saling bergaul satu sama lain, saling berinteraksi, saling membantu, saling mengasihi dan lain sebagainya. Jadi, silaturrahmi merupakan kodrat hidup manusia. Keengganan melakukan silaturrahmi merupakan pengingkaran terhadap kodrat yang merupakan hukum ciptaan-Nya. Bahkan kepercayaan di dalam agama Islam menyebutkan bahwa, menjalin hubungan kekerabatan adalah wajib hukumnya dan memutuskannya merupakan dosa besar. Disamping itu, di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa silaturrahim dapat menambah rezeki dan memperpanjang umur. Alkisah pada suatu hari malaikat Izrail (pencabut nyawa) mendatangi Nabi Daud a.s, memberitahukan bahwa si Fulan 6 hari lagi akan dicabut nyawanya. Jam berganti jam, hari berganti hari, lewatlah deadline 6 hari yang disampaikan malaikat Izrail, tetapi si Fulan masih segar bugar. Perihal kejadian ini, bertanyalah Nabi Daud a.s kepada malaikat Izrail : "Mengapa si Fulan masih saja hidup terus, padahal engkau katakan beberapa hari lalu hidupnya tinggal 6 hari lagi. Sekarang 6 hari itu sudah berlalu, ada apa gerangan ini..??. Malaikat Izrail memberi penjelasan : "Sebenarnya aku sudah akan mencabut nyawa si Fulan tepat pada hari yang aku katakan itu. Tetapi kemudian Allah memerintahkanku untuk menunda dulu hal itu.....". Nabi Daud a.s bertanya lagi : "Mengapa demikian, ya Izrail". Jawab malaikat Izrail : "Sejak hal itu aku katakan kepadamu, si Fulan tampak rajin menyambung tali persaudaraan dengan sesama saudaranya yang sudah putus. Karena itu, Allah memberi tambahan umur selama 20 tahun kepadanya." (Nah...!!, masih pada ragu untuk bersilaturrahmi..?!)
- Nostalgia : di dalam sebuah kamus didefinisikan sebagai "A sentimental yearning to return to an earlier time remembered as happier or more pleasant, or a former place evoking happy memories; a longing to experience again a former happy time; as, a nostalgia for the brotherhood of the Woodstock music festival; a nostalgia for the comradeship of one's college friends". Dalam istilah sehari-hari, dapat diartikan dengan "kangen-kangenan", "menggugah kenangan lama", "melepas rasa rindu", dan sebagainya. Banyak orang mendambakan untuk ber-nostalgia, apalagi dengan kerabat atau teman lama, meskipun tidak semua cerita masa lalu itu merupakan kenangan manis.
Kadang kala di dalam sebuah reuni juga bisa muncul beberapa ekses negatip, diantaranya adalah sebagai ajang pamer kesuksesan/kemapanan hidup dan gengsi, ....entah itu diejawantahkan dengan cara berpakaian/berdandan, merk kendaraan yang digunakan, perhiasan yang gemerlapan, penampilan bergaya (maaf) 'norak' lainnya, dan sebagainya. Hal ini memang tidak bisa sepenuhnya dihilangkan, tapi dikurangi masih bisa dengan cara-cara tertentu.
Reuni perdana tanggal 3 Oktober 2008 yang baru lalu merupakan tahap awal untuk "ngumpulke balung pisah" warga patbhe-1979 yang 'tercecer' di seantero nusantara. Adalah kewajiban kita semua warga patbhe-1979 untuk menyambung kembali tali silaturrahmi yang sempat terputus sekian puluh tahun.
Dengan gerakan ALUMNI GET ALUMNI, diharapkan para alumni yang hadir pada reuni perdana, atau yang selama ini rajin mengikuti milis atau rajin buka blog patbhe-1979, dapat mencari/melacak keberadaan dan mengajak 2 rekan alumni yang selama ini "hilang dari peredaran" atau "kepaten obor" untuk bisa hadir pada reuni kedua yang Insya Allah akan diadakan pada moment Syawalan tahun 2009 mendatang.
Kamis, Desember 18, 2008
Motivasi : Bersyukurlah Pada Apa Saja

Minggu, Desember 14, 2008
Lagu Imagine Dari John Lennon
Liriknya diduga diilhami oleh harapan-harapan Lennon akan dunia yang lebih damai, meskipun asal-usulnya tidak dapat diketahui dengan pasti. Pada 1963 Lennon mengarang lirik lagu "I'll Get You" dengan kata-kata pembukaan, "Imagine I'm in love with you, it's easy cause I know" (Bayangkan aku jatuh cinta padamu, mudah bukan, karena aku tahu itu). Bait pertama lagu "Imagine" kelihatannya merupakan pengolahan kembali kata-kata ini. Namun refrain lagu Imagine mungkin sebagian diilhami oleh puisi Yoko Ono, sebagai reaksi terhadap masa kanak-kanaknya di Jepang di masa Perang Dunia II. Menurut The Guardian, versi-versi paling awal dari refrain lagu ini dapat ditemukan dalam buku Ono, Grapefruit (1965). Di situ ia menulis kata-kata seperti, "imagine a raindrop" (“bayangkan tetes hujan yang jatuh”) dan "imagine the clouds dripping" (“bayangkan awan-awan menetes”)
Yoko Ono mengatakan bahwa isi lirik dari "Imagine" adalah "persis apa yang John yakini — bahwa kita semua adalah satu negara, satu dunia, satu bangsa. Ia ingin menyebarkan pesan itu.
Minggu, Desember 07, 2008
Pelajaran Berharga Dari Idul Qurban

Ketahuilah bahwa kedudukan tauhid dalam ibadah kedudukan wudlu di dalam shalat, yang tidak sah shalat seseorang jika tidak memiliki wudlu, demikian pula tidak sah ibadah seseorang kecuali dengan tauhid. Perhatikanlah ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al Kautsar : 2)
Allah memerintahkan Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam agar menjadikan shalatnya dan sembelihannya ikhlas untuk Allah saja, tidak ada serikat bagi-Nya (lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/600). Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman :
Katakanlah : “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al An’am : 162-163)
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman :
Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menyeru mereka seraya berkata : “Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?” Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka : “Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu, kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami.” Dikatakan (kepada mereka) : “Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu.” Lalu mereka menyerunya maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka dan mereka melihat adzab, (mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk. (QS. Al Qashash : 62-64)
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka.” (QS. An Nahl : 44)
Demikian jelaslah bagi siapa saja yang mengetahui dan memperhatikan ayat-ayat ini bahwa millahnya Nabi Ibrahim adalah millah hanifiyah yakni satu ajaran yang dibangun di atas landasan tauhid dan berpaling dari kesyirikan, beribadah hanya kepada Allah saja, dan mengikhlaskan agama untuk-Nya. Hingga dengan ini beliau dijuluki sebagai seorang imam. Oleh karena itu syiar yang besar dan pelajaran yang berharga dari ‘Iedul Qurban adalah tauhid. Yang dituntut seluruh kaum Muslimin untuk menancapkan akidah tauhid ini dalam jiwanya dan beramal dengan tuntunan-tuntunan kalimat tauhid laa ilaaha illallah tersebut. Karena itu kewajiban yang pertama dan terakhir dalam Islam.
Ingatlah! Ketika Nabi Ibrahim berkata kepada bapaknya : “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaithan, sesungguhnya syaithan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa adzab dari Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka kamu menjadi kawan bagi syaithan.” (QS. Maryam : 42-45)
Demikianlah tauhid dan dakwah kepada tauhid menjadi syiar dan inti dakwahnya Nabi Ibrahim dan Nabi setelah Rrasul-Rasul lainnya.
Nabi Hud ‘Alaihis Salam berkata kepada kaumnya (Aad) : “Hai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia.” (QS. Hud : 50)
Nabi Syuaib ‘Alaihis Salam berkata kepada kaumnya (Madyan) : “Hai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia.” (QS. Hud : 74)
Allah telah memperjelas lagi dalam ayat yang lain tentang tugas yang diemban oleh para Rasul :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) : “Sembahlah Allah saja dan jauhilah taghut!” (QS. An Nahl : 36)
Sesungguhnya telah ada suri tauladan bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dia ketika mereka berkata kepada kaum mereka : “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari kekafiranmu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya : “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah.” Ibrahim berkata : “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.” (QS. Al Mumtahanah : 4)
Sungguh besar anugerah yang Allah berikan kepada kita berupa petunjuk agama yang lurus. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam untuk mengabarkan nikmat yang Allah berikan padanya dari hidayah shirathal mustaqim millatu Ibrahim :
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shalih. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya : “Tunduklah, patuhlah.” Ibrahim menjawab : “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.” (QS. Al Baqarah : 130-131)Dengan keistimewaan ‘Iedul Qurban ini hendaknya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan ketakwaan. Allah berfirman :
“Daging-daging (unta) dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridlaan Allah, tetapi ketakwaan darimulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayahnya kepada kamu. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Hajj : 37)
Dan semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang menjunjung tinggi syiar-syiar Allah. “Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj : 32)
Wal ‘Ilmu ‘Indallah.
Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.
(Dikutip dari Buletin Al Wala’ Wal Bara’, dengan judul asli "Pelajaran Berharga Dari ‘Iedul Qurban", ditulis oleh Al Ustadz Abu Hamzah Al Atsari, dari Syarhul Mumti’ 7/455 karya Ibnu Utsaimin rahimahullah)
Beginilah Kami Menjaga Persahabatan
Hari Rabu tanggal 3 Desember 2008, saya alias Barjono (Pak Lurah merangkap juru kunci blog dan milis, domisili di Jakarta) memulai melakukan perjalanan dinas safarinya di Surabaya-Mojokerto-Malang, Yogyakarta, dan diakhiri di Semarang tanggal 6 Desember 2008. Pada hari yang sama pula, Kananto (domisili di Jakarta) juga ke Yogyakarta, di antaranya mau bikin acara tahlilan meninggalnya sang istri, di rumah ortu Kananto di daerah Banteng Utara. Sehari kemudian, Danny Farlas (domisili Surabaya, kerja di pabrik setrum alias PLN) juga mau ke Yogya dalam rangka punya gawe mantu sekaligus melihat anaknya yang lagi kuliah di Yogya. Jadi, dalam waktu bersamaan ada 3 anggota Patbhe-1979 yang menuju Yogyakarta.
Kalau melihat sebaran alumni Patbhe-1979, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa homebase Patbhe-1979 ada di Yogyakarta dan Jakarta. Di kedua kota itulah alumni Patbhe-1979 paling banyak jumlahnya.
Hari Sabtu pagi, 6 Desember 2008, saya dan Danny pamitan Bu Lurah Wahyuni di Puri Artha (Wahyuni lagi mengikuti sebuah seminar kecil), saya menuju Semarang dan Danny menuju Wonosobo, tapi kami sama-sama satu kendaraan untuk kemudian pisah di Secang. Sementara itu Kananto masih ada di Yogya sampai hari Selasa, 9 Desember 2008.
Jumat, November 28, 2008
Simpati Untuk Kananto

Bagi rekan-rekan yang ingin menyatakan simpati kepada Kananto, silahkan hubungi atau SMS ke 0815-146-17243