Terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya Reuni Patbhe-1979 tahun 2009, terima kasih pula kepada teman-teman yang belum berkesempatan datang atas do'a kalian sehingga acara dapat berjalan dengan lancarBlog ini dimaksudkan sebagai sarana untuk "ngumpulne balung pisah" diantara alumni SMA 4Bhe Yogyakarta yang masuk tahun 1976 dan atau yang lulus tahun 1979

Sabtu, Februari 14, 2009

Wedang Uwuh

Bermula dari “iming-iming” Iding (dr.Setyo Wandito SpA) di shoutbox kepada Wahyuni dan Tomeng (Sumaryono) untuk nyoba wedang uwuh (selanjutnya disingkat WU saja yach..!!), tim redaksi blog Patbhe-1979 merasa perlu untuk menurunkan tulisan mengenai WU. Soalnya apa ? Kita yakin banyak teman-teman yang sejak selesai kuliah di Yogya terus merantau ke luar, banyak yang belum tahu apa itu WU (he..he..he.., tentunya termasuk Lurahe BLOG). Waktu sekolah dulu memang sama sekali belum nyoba atau bahkan belum dengar yang namanya WU, yang aslinya dari Imogiri, tempat makam raja-raja Mataram Ngayogyokarto Hadiningrat.

Asal-Usul

Wedang berarti minuman, Uwuh berarti sampah….!!. Jadi, kalau diterjemahkan secara letterlijk, berarti minuman sampah. Secara visual mungkin benar karena WU berbahan baku dari bermacam-macam tumbuhan yang dicampur dalam satu seduhan. Secara substansial berbeda dengan makanan yang dikategorikan junk-food (makanan sampah, suatu pengkategorian untuk makanan cepat saji ala Amrik) karena WU ini bisa dikategorikan sebagai minuman yang justru menyehatkan badan, berbeda dengan junk-food.

Konon, WU berasal sejak dari jaman Sultan Agung. Ketika itu, baginda Sultan Agung bersama-sama para punggawanya sedang mencari lokasi makam yang pas untuk keluarga kerajaan. Setelah mencari beberapa alternatif, terpilihlah Bukit Merak di Imogiri sebagai lokasi makam. Penetapan lokasi ini dilakukan setelah Sultan Agung melakukan semacam khalwat (nenepi) dalam waktu cukup lama, untuk mohon petunjuk kepada Yang Maha Kuasa. Pada suatu hari Sultan Agung memerintahkan seorang abdi dalem untuk membuatkan minuman yang dapat menghangatkan badannya dari terpaan hawa dingin Bukit Merak. Abdi dalem tersebut akhirnya membuat minuman berbahan dasar tumbuhan secang (wedang secang) dan menyajikannya dalam sebuah gelas, serta meletakkannya di sebuah meja kecil. Sementara itu, Sultan Agung masih terus melakukan khalwat-nya di bawah pepohonan. Karena terpaan angin di Bukit Merak yang kencang malam itu, beberapa ranting dan daun dari bermacam-macam pepohonan di situ secara kebetulan jatuh ke dalam gelas. Beberapa saat kemudian, Sultan Agung mendatangi gelas yang berisi wedang secang. Karena malam itu sangat gelap gulita, beliau tidak menyadari kalau gelas wedang secang sudah tercampur dengan daun dan ranting yang berguguran diterpa angin malam….. akhirnya beliau meminumnya. Pagi harinya, Sultan Agung memanggil abdi dalemnya dan mengatakan bahwa wedang secangnya jauh lebih enak, lebih menghangatkan badan dan berkhasiat dibandingkan wedang secang yang biasanya dibuat. Abdi dalem akhirnya mengetahui, tumbuhan apa saja yang telah masuk ke dalam gelas sehingga membuat minumannya lebih enak dan berkhasiat.

Barangkali dari peristiwa itulah asal mulanya konsep minuman yang berasal dari bermacam-macam tumbuhan yang mengilhami istilah WU.

Campuran dan Khasiat
Minuman khas Imogiri ini memang tidak ada duanya, di daerah lain barangkali tidak akan menemukannya. Soalnya minuman ini terdiri dari campuran rempah-rempah dalam satu ramuannya : daun pala, daun kayu manis, daun cengkeh, batang cengkeh, jahe, secang dan gula batu. Berbagai macam rempah-rempah itu kemudian diseduh dengan air panas dan disajikan dalam porsi satu gelas. Karena penyajiannya itulah maka minuman ini dinamakan WU. Resep yang dibuat turun temurun ini dahulu dinamakan wedang jahe cengkeh.

Khasiat minuman ini diantaranya : menyembuhkan batuk ringan, pegal-pegal, perut kembung dan masuk angin. Mengenai rasanya, hampir mirip sekoteng namun aroma rempah-rempahnya lebih terasa. Tampilan WU ini cukup menarik, berwarna merah muda alami yang didapat dari seduhan tumbuhan secang.

WU banyak dijual di warung-warung sepanjang jalan menuju makam raja-raja di Imogiri (ada sekitar 20 warung). Harga per porsi jika diminum di tempat sekitar Rp. 1500 , kalau dalam kemasan dijual seharga Rp. 1000 (seribu perak saja !!). Kalau ingin membeli dalam kemasan dan menyeduh sendiri, semua bahan (kecuali gula batu tentunya), harus dicuci lebih dahulu. Setelah diseduh dengan air panas, diaduk pelan-pelan saja supaya gula batu tidak mencair sekaligus sehingga bisa diseduh/ditambah air panas sampai tiga kali. Waktu paling tepat menikmati WU adalah ketika cuaca dingin, misalnya malam atau pagi hari.

Letak Imogiri beserta warung-warung yang menjual WU dan makam raja-raja Mataram Ngayogyokarto Hadiningrat dalam Wikimapia dapat dilihat disini.

Kalau mau pesan WU dalam kemasan, bisa menghubungi : (sorry…, ini
bukan iklan lho..!!)

Ibu Puji Lestari/Bambang Sugiharyono
Alamat : Pajimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta 55782
No HP : 0274-9290850/0813-28014763

Mbak Purwanti
No. HP : 0878-38268542

Mbah Sudi
No. HP : 0818-02705771

Ramuan WU dalam kemasan

Memasukkan ramuan WU dalam kemasan

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Wedang Uwuh Angkringan Jogja

Minuman ramuan tradisional khas Yogyakarta terbuat dari 100% rempah alami yang sudah turun temurun sejak zaman Raja-raja Mataram.

Wedang Uwuh merupakan minuman tradisional alami khas Jogjakarta yang terbuat dari rempah alami dengan aroma menyegarkan serta cita rasa rempah herbal unik & nikmat, juga kaya akan khasiat untuk kesehatan.

Sejak zaman nenek moyang terdahulu, bahan ramuan Wedang Uwuh dipercaya dapat meringankan serta mencegah masuk angin & batuk ringan, melegakan tenggorokan, memperlancar peredaran darah, menghilangkan nyeri, capek, pegal, kembung dsb.

Saat ini ramuan Wedang Uwuh Angkringan Jogja makin digemari & banyak dikonsumsi untuk menghangatkan badan, menjaga kebugaran serta vitalitas.



Varian Produk Wedang Uwuh Angkringan Jogja

1. Rempah / Original
Bahan-bahan ramuan Wedang Uwuh Angkringan Jogja yang masih berbentuk bahan baku asli dengan penyajian diseduh ataupun direbus.
• Kemasan Plastik Netto 40 gram
• Kemasan Tas Netto 65 gram, direbus dapat untuk 5 - 6 gelas

2. Instan
Bahan-bahan ramuan Wedang Uwuh Angkringan Jogja yang diolah menjadi bentuk bubuk instan dengan cara penyajian yang praktis tinggal seduh.
• Kemasan Tas Netto 50 gram untuk 4 gelas.

3. Instan Ekstra Pedas (Rasa Lebih Pedas)
Bahan-bahan ramuan Wedang Uwuh Angkringan Jogja yang diolah menjadi bentuk bubuk instan dengan rasa lebih pedas, cara penyajian yang praktis tinggal seduh.
• Kemasan Tas Netto 50 gram, dapat untuk 4gelas

4. Celup
Bahan-bahan ramuan Wedang Uwuh Angkringan Jogja yang masih berbentuk bahan baku asli dikemas menjadi kantung celup (seperti teh celup) dengan penyajian diseduh.
• Kemasan tas isi 10 kantung, per kantung dapat untuk 3 gelas besar.


Profil Angkringan Jogja

Pusat produsen dan Pusat Grosir penjualan Wedang Uwuh bermerk dagang Angkringan Jogja minuman kesehatan Tradisional khas Jogjakarta yang terbuat dari bahan 100% rempah-rempah alami.

Jenis Produk " Wedang Uwuh " dikemas dengan Kantung Kertas Klasik berupa Tas.


Pembelian & Pemesanan Produk

Sedia untuk pemesanan , penjualan produk, kerjasama Distributor, Agen, Reseller dan Grosir.

Alamat :
Jl. Patuk – Dlingo km 11, Klepu Rt 01, Temuwuh, Dlingo, Bantul, Yogyakarta.
Kode Pos 55783

Kontak & SMS :
- +6281392977979 ( Telkomsel )
- +6285642335089 ( Indosat )
- +6281904131899 ( XL )
- +622747849189 ( Flexi )
- 0101702747849189. ( Flexi untuk luar kota Jogja, tariff Rp 100,-/menit)

BB PIN : 316454c4

Website :
http://www.angkringan-jogja.com
http://www.wedanguwuh.info

Email :
angkringan_jogjakarta@yahoo.co.id

Facebook :
Angkringan Jogjakarta
Wedang Uwuh Angkringan Jogja